Menko Airlangga Hartarto Terima Bintang Kehormatan dari Pemerintah Jepang, Simbol Persahabatan dan Penguatan Kerja Sama Ekonomi

0
343

(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerima penghargaan kehormatan The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star dari Pemerintah Jepang. Penghargaan yang diserahkan langsung oleh Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba ini merupakan bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Jepang dan Indonesia. Momentum ini juga menjadi simbol persahabatan yang erat antar kedua negara serta kado istimewa menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia tahun ini.

Dalam keterangan pers di KBRI Tokyo, Menko Airlangga menegaskan pentingnya peran perusahaan Jepang dalam perekonomian Indonesia. “Hubungan kedua negara perlu terus dijaga dan diperkuat agar kesinambungan bisnis yang sudah berjalan dapat terus dipertahankan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas izin yang diberikan untuk hadir di Jepang menerima penghargaan ini. “Kami sangat menghargai dukungan Pemerintah Jepang dan seluruh pemangku kepentingan sejak masa saya menjabat sebagai Menteri Perindustrian tahun 2016, hingga kini sebagai Menko Perekonomian,” tambahnya.

Selain Menko Airlangga, penghargaan serupa juga diberikan kepada Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI periode 2009–2014. Setelah prosesi penganugerahan, Menko Airlangga juga berkesempatan bertemu dengan Kaisar Jepang. Dalam pertemuan tersebut, Kaisar menyampaikan terima kasih atas kerja sama Jepang dengan berbagai negara mitra, termasuk Indonesia, serta berharap semua tamu dalam kondisi sehat dan selamat kembali ke negaranya.

Indonesia pun terus aktif dalam inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC) yang diluncurkan oleh PM Fumio Kishida pada G20 2022 di Bali. Salah satu proyek konkret AZEC adalah peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh di Solok, Sumatera Barat, pada 5 Mei 2025. Sejumlah proyek lain masih dalam tahap persiapan, termasuk Proyek Waste-to-Energy Legok Nangka, PLTP Sarulla, serta jaringan transmisi Jawa–Sumatera.

“Pemerintah Jepang telah menyiapkan dana khusus sebesar USD 500 juta untuk AZEC. Indonesia dan Jepang juga telah menyusun lebih dari 175 MoU yang sebagian besar mendukung target Net Zero Emission Indonesia 2060. Dalam pertemuan Presiden Prabowo dengan mantan PM Kishida, disepakati pembentukan joint task force, yang di pihak Indonesia dikoordinasikan oleh Kemenko Perekonomian,” jelas Airlangga.

Dalam kunjungannya ke Jepang, Menko Airlangga juga bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Muto Yoji. Dalam pertemuan tersebut, disepakati penguatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, serta percepatan finalisasi Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang ditargetkan rampung pada semester II tahun 2025.

Menko Airlangga juga mengadakan pertemuan dengan Ketua Keidanren (Federasi Bisnis Jepang) dan Presiden Kamar Dagang dan Industri Jepang (JCCI), Ken Kobayashi. “Keidanren terus menyuarakan dukungan atas proses aksesi Indonesia ke OECD dan CPTPP. Dengan JCCI, sejumlah proyek strategis sudah berjalan, termasuk MRT Jakarta dan PLTP Muara Laboh yang masuk dalam AZEC. Ke depan, potensi kerja sama terbuka luas di sektor manufaktur, energi terbarukan, dan infrastruktur berkelanjutan,” ungkapnya.

Sebagai informasi, hingga 2024, Jepang tercatat sebagai investor asing terbesar ke-6 di Indonesia, dengan total nilai investasi sebesar USD 3,46 miliar. Pada kuartal IV-2024, investasi Jepang di Indonesia mayoritas berada di sektor kendaraan bermotor dan alat transportasi, logistik dan telekomunikasi, industri kimia dan farmasi, serta elektronik dan alat kesehatan.

“Dalam diskusi terakhir, kami juga membahas situasi geopolitik global. Para pelaku usaha Jepang menyampaikan keprihatinannya terhadap disrupsi ekonomi global. Meski demikian, mereka menilai hubungan dagang dan investasi antara Indonesia dan Jepang tetap positif dan harus terus diperkuat di tengah ketidakpastian global,” tutup Airlangga.

Turut mendampingi dalam kunjungan ini antara lain Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Wakil Dubes RI untuk Jepang Maria Renata Hutagalung, Ibu Yanti Airlangga, jajaran staf KBRI Tokyo, serta perwakilan media dari Indonesia dan Jepang.