(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, dikabarkan telah mengadakan pertemuan dengan Gubernur Provinsi Jeju, Oh Young-hun, guna membahas peluang perluasan kerja sama pendidikan yang berorientasi pada lingkungan dalam Forum Menteri Pendidikan APEC ke-7 yang berlangsung di Jeju.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pihak disebut menyoroti potensi kolaborasi dalam pengembangan sekolah ramah lingkungan, termasuk pemanfaatan energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan di lingkungan sekolah.
Melalui sebuah keterangan tertulis pada Rabu (14/5/2025), Menteri Mu’ti menyampaikan bahwa masih terdapat sejumlah wilayah di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik, sehingga penggunaan energi terbarukan dinilai dapat mendorong terwujudnya sekolah yang ramah lingkungan.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kesadaran mengenai pengelolaan sampah di lingkungan pendidikan. Salah satu bentuk kerja sama yang telah berjalan disebut melibatkan pengelolaan limbah sekolah di Bontang, Kalimantan Timur, dengan dukungan dari pihak Jeju.
Sementara itu, Gubernur Jeju, Oh Young-hun, menyatakan sambutannya terhadap inisiatif tersebut dan mengungkapkan kesiapannya untuk berbagi praktik terbaik dari Provinsi Jeju, khususnya dalam bidang transisi energi dan teknologi bersih.
Ia juga menyampaikan ketertarikannya dalam memperluas dampak dari model energi terbarukan yang diterapkan di Jeju ke negara-negara lain.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menuturkan bahwa kerja sama ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan ke bidang pendidikan vokasi, melalui program percontohan berbasis teknologi Jeju yang dapat diadaptasi di Indonesia.
Keseluruhan upaya ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mendukung transformasi pendidikan yang berwawasan lingkungan, selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik.
