Mandalika Menjadi Saksi Kehebatan Pembalap Nasional dan Internasional di GT World Challenge Asia 2025

0
98
Hari ketiga GT World Challenge Asia 2025 yang berlangsung Minggu (11/5/2025) kembali memukau ribuan penonton. (Foto: ITDC)

(Vibizmedia – Nusa Tenggara Barat) Ajang GT World Challenge Asia 2025 yang digelar pada Minggu, 11 Mei 2025, di Pertamina Mandalika International Circuit, Nusa Tenggara Barat, memukau ribuan penonton dengan aksi balap yang mendebarkan. Sebanyak 66 pembalap dari 21 negara berkompetisi dalam 33 tim, menjadikan Mandalika sebagai tuan rumah balapan roda empat internasional untuk pertama kalinya.

Selain kelas utama, penonton juga disuguhkan dengan berbagai balapan pendukung dalam Mandalika Festival of Speed (MFoS), seperti Krida Agya One Make Race, BRZ Super Series, dan Time Attack. Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menyatakan kepuasannya atas kelancaran seluruh rangkaian balap yang berlangsung hari itu.

Di kelas Pro-AM GT World Challenge Asia, tim Origine Motorsport dengan pembalap Wei Lu dan Alessio Picariello berhasil meraih kemenangan menggunakan Porsche 911 GT3 R (992). Sementara itu, Danial Frost dan Jiatong Liang dari tim Craft Bamboo Racing tampil dominan di kelas Silver dengan mobil Mercedes-AMG GT3 Evo. Untuk kelas Silver-Am, KRC Racing melalui CunFan Ruan dan Maxime Oosten berhasil menjadi yang tercepat menggunakan BMW M4 GT3 Evo. Indonesia juga patut berbangga, karena duet Setiawan Santoso dan Andrew Bentley dari tim EBM tampil sebagai juara di kelas AM menggunakan Mercedes-AMG GT3 Evo.

Balapan utama berlangsung dramatis di bawah terik matahari setelah upacara pembukaan. Sejak lampu start padam, perebutan posisi di tikungan pertama langsung memanas. Duel saling salip, bahkan hingga wheel to wheel di sejumlah tikungan, memancing decak kagum dan sorak-sorai dari tribun Grand Stand A. Saking ketatnya persaingan, mobil safety car terpaksa masuk lintasan sebanyak dua kali untuk mengamankan balapan. Setelah 60 menit ditambah satu lap, pasangan Wei Lu dan Alessio Picariello akhirnya mengunci kemenangan.

Dari ajang pendukung, MFoS menghadirkan persaingan seru di Krida Agya One Make Race. Leon Chandra, pembalap asal Jakarta sekaligus tuner motor balap ternama, tampil gemilang dengan menuntaskan enam lap di posisi terdepan. Ia berhasil mengungguli dua pesaing terdekat, Ferdian dan Rusman Fadhil, yang harus puas finis di posisi dua dan tiga. Dengan performa stabil, Leon mampu menaklukkan tujuh rival yang mengendarai Toyota Agya GR.

Kelas BRZ Super Series tak kalah menegangkan, terutama duel antara Rio SB dari Rizky Motorsport dan Fitra Eri dari Bumidia Racing. Setelah kalah di race pertama, Rio SB berhasil membalikkan keadaan dan mengungguli Fitra di race kedua. Balapan yang berlangsung selama 15 lap ini semakin menantang saat hujan turun di tengah lintasan.

Dari kelas Time Attack, Yasuo Senna Iriawan mendominasi sesi ketiga dengan mencatat waktu terbaik di dua kategori. Di kelas Radical SR1, ia mencetak waktu 1:39,974 detik, sedangkan di kelas Radical Extreme ia membukukan catatan waktu tercepat 1:33,449 detik.

Menutup gelaran hari itu, Priandhi Satria menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang telah mendukung kelancaran event ini. Ia berharap hadirnya balapan ini bisa menjadi benchmark untuk penyelenggaraan balapan motorsport di Indonesia.