Bangun Industri Petrokimia, Kemenperin Prioritaskan SDM Berkualitas

0
274
Foto: Kemenperin

(Vibizmedia – Jakarta) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen mendorong pengembangan industri petrokimia guna memenuhi permintaan pasar domestik yang terus meningkat. Industri ini memegang peranan penting sebagai penyedia bahan baku bagi berbagai sektor manufaktur seperti plastik, tekstil, karet sintetis, kosmetik, bahan pembersih, dan farmasi.

“Industri petrokimia adalah mother of industry karena menjadi fondasi bagi tumbuhnya berbagai sektor hilir. Pengembangannya akan memperkuat struktur manufaktur nasional dan meningkatkan daya saing,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (14/5).

Salah satu strategi utama adalah mendukung pembangunan kilang minyak (refinery) yang mampu menghasilkan nafta—bahan baku vital bagi sektor petrokimia. Upaya ini tidak hanya mendukung substitusi impor, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan nilai tambah, investasi, dan penyerapan tenaga kerja.

“Pembangunan kilang ini adalah langkah kunci dalam mempercepat hilirisasi dan menjadi game changer bagi pertumbuhan industri petrokimia nasional,” tegas Agus.

Di sisi lain, Kemenperin juga aktif menyiapkan SDM unggul melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI). Salah satu upayanya adalah melalui Politeknik Industri Petrokimia Banten yang fokus mencetak tenaga kerja terampil di bidang petrokimia. Pada Mei ini, politeknik tersebut kembali menjalin kerja sama strategis dengan Chandra Asri Group untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.

Kepala BPSDMI, Masrokhan, menyatakan bahwa kolaborasi ini mencakup penyusunan kurikulum berbasis industri, penyediaan alat praktik, magang di perusahaan, hingga kehadiran praktisi industri sebagai dosen tamu. “Tujuannya adalah mencetak SDM yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” ujarnya.

Direktur Legal, External Affairs and Circular Economy Chandra Asri Group, Edi Rivai, menambahkan bahwa perusahaannya berkomitmen mendukung pendidikan vokasi yang aplikatif, khususnya di wilayah operasional seperti Cilegon. “Kami berharap kerja sama ini dapat menciptakan tenaga kerja terampil yang mendukung pertumbuhan sektor petrokimia,” katanya.

Direktur Politeknik Industri Petrokimia Banten, Supardi, menekankan pentingnya dukungan mitra industri dalam membentuk kurikulum, meningkatkan kualitas pengajaran, serta menyediakan fasilitas praktik. “Ini merupakan implementasi nyata konsep link and match antara pendidikan dan kebutuhan industri,” jelasnya.

Sejak 2022, Politeknik tersebut telah menyiapkan 451 mahasiswa untuk bekerja di sektor petrokimia. Tahun ini, 124 mahasiswa akan lulus, dengan 33 persen langsung bergabung di Chandra Asri Group dan sisanya terserap oleh perusahaan lain.

Hingga 2025, sebanyak 244 pelajar dari wilayah operasional Chandra Asri Group telah mengikuti program seleksi masuk politeknik ini. Pada tahun penerimaan 2025, jumlah pendaftar JARVIS Prestasi dan Mandiri mencapai 7.139 peserta. Bahkan, 144 calon mahasiswa sudah diminta oleh industri mitra untuk menjalin ikatan kerja sejak awal masa studi.

Saat ini, Kemenperin juga membuka penerimaan mahasiswa baru melalui jalur JARVIS Bersama di 9 SMK, 2 akademi komunitas, dan 11 politeknik industri, termasuk Politeknik Industri Petrokimia Banten. Pendaftaran dibuka sejak 22 April dan akan ditutup pada 31 Mei 2025.