(Vibizmedia – Jakarta) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersama GOTO secara resmi meluncurkan kampanye nasional bertajuk “Judi Pasti Rugi”, sebuah gerakan edukatif untuk melawan maraknya praktik judi online di Indonesia.
Pelepasan kendaraan kampanye dilakukan di kantor Kemkomdigi dan dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, bersama jajaran pimpinan GOTO.
Dalam sambutannya, Alexander menegaskan bahwa judi online kini menjadi ancaman serius di ruang digital nasional. “Praktik ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga telah merusak kehidupan keluarga dan mengancam masa depan generasi muda,” ujarnya saat peluncuran kampanye pada Kamis (15/5/2025).
Data dari PPATK mencatat bahwa potensi kerugian akibat judi online bisa mencapai Rp1.000 triliun pada akhir 2025 jika tidak segera ditangani. Sebagai bentuk penanggulangan, Kemkomdigi telah menutup akses terhadap lebih dari 1,3 juta konten bermuatan judi online sejak Oktober 2024 hingga Mei 2025, mayoritas berasal dari situs dan media sosial.
Alexander menambahkan, kampanye ini bukan hanya bersifat simbolik, melainkan bagian dari langkah strategis pemerintah. “Memerangi judi online tidak cukup dengan pemblokiran saja, tetapi juga melalui peningkatan literasi dan edukasi publik,” jelasnya.
Kampanye “Judi Pasti Rugi” akan digelar di 30 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Banda Aceh hingga Surabaya. GOTO akan mengerahkan van edukasi yang berkeliling untuk menyampaikan pesan bahaya judi online secara langsung kepada masyarakat.
Menurut Budi Gandasoebrata, Head of Regulatory and Public Affairs GOTO Financial, kampanye ini merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan. “Kami percaya penggunaan teknologi harus diiringi dengan tanggung jawab. Melalui kampanye ini, kami ingin turut menjaga ruang digital dari praktik penyalahgunaan seperti judi online,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa kampanye ini mendapat dukungan dari berbagai pihak melalui Aliansi Judi Pasti Rugi, yang melibatkan mitra seperti GoPay, Gojek, Telkomsel, TikTok, Google, dan sejumlah media nasional.
Selain edukasi langsung, masyarakat juga diajak untuk berperan aktif dengan memanfaatkan kanal pelaporan konten.id dalam melaporkan konten bermuatan judi online.
Menutup acara, Alexander Sabar menekankan pentingnya keselamatan tim selama menjalankan misi di berbagai kota. Ia juga menyerukan kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan ruang digital yang sehat, aman, dan bebas dari praktik merusak seperti judi online.