Indonesia-Selandia Baru Bahas Kerja Sama untuk Program MBG Hingga UMKM

0
467
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso (Busan) dan Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru Todd McClay pada Kamis, (15 Mei) di Jeju, Korea Selatan. (Foto: Kemendag)

(Vibizmedia – Nasional) Indonesia dan Selandia Baru membahas kerja sama di bidang pertanian dan hortikultura untuk mendukung program prioritas Indonesia Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pertemuan bilateral dilakukan antara Menteri Perdagangan RI Budi Santoso (Busan) dan Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru Todd McClay pada Kamis, (15/5) di Jeju, Korea Selatan. Pertemuan ini  dilaksanakan  di  sela  rangkaian  Pertemuan  Menteri  Perdagangan  Asia  Pacific  Economic Cooperation (APEC MRT) 2025.

Pada pertemuan tersebut, Mendag RI Busan juga meminta Selandia Baru untuk membuka peluang lebih luas bagi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk dapat menembus pasar Selandia Baru.

“Indonesia  mengapresiasi  komitmen  Selandia  Baru  dalam  mendukung  program  Makan  Bergizi  Gratis melalui kerja sama pertanian dan hortikultura. Kami juga mendorong Selandia Baru untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan akses pasar yang lebih luas bagi produk UMKM Indonesia,” ujar Mendag Busan.

Mendag RI juga meminta dukungan konkret Selandia Baru dalam pembentukan Accession Working Group Indonesia pada forum Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) guna memulai proses  negosiasi akses pasar antara lain untuk barang, jasa, investasi, dan pengadaan pemerintah  dengan  negara  CPTPP.

Melalui aksesi ke CPTPP ini, perdagangan internasional dapat semakin terintegrasi dan dapat mendorong Indonesia untuk mengimplementasikan kebijakan perdagangan yang progresif guna meningkatkan volume perdagangan ekspor dan impor.

Indonesia turut menyampaikan apresiasi atas dukungan Selandia Baru dalam proses aksesi ke OECD, dan berharap Selandia Baru dapat memberikan bantuan teknis serta pendampingan keahlian dalam proses reviu kebijakan dan adopsi instrumen hukum OECD. Proses aksesi ini ditargetkan selesai pada 2027.

Melalui rencana aksi ini, perdagangan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru dapat meningkat signifikan. Dengan begitu, perdagangan yang dilakukan kedua negara dapat berdampak dan memberikan manfaat ekonomi bagi kedua pihak.

Menteri Todd McClay menyambut baik semangat kerja sama tersebut dan menyatakan kesediaan Selandia Baru untuk terus memperkuat kemitraan dengan Indonesia.

Kami siap memperkuat kerja sama dengan Indonesia di bidang pertanian dan hortikultura, termasuk mendukung program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis,” ujar Menteri Todd.

Selandia Baru memiliki kapasitas dan keahlian yang mumpuni di sektor pertanian, yang dapat dioptimalkan secara kolaboratif untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi di Indonesia. Menteri McClay meyakini bahwa kerja sama ini akan membawa dampak positif yang konkret bagi kedua belah pihak, baik dalam aspek sosial maupun ekonomi.

“Selandia Baru memiliki pengalaman dan keunggulan dalam sektor pertanian yang dapat dimanfaatkan secara strategis untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan gizi masyarakat Indonesia. Selandia Baru percaya bahwa kemitraan ini akan memberikan manfaat nyata bagi kedua negara, baik dari sisi sosial maupun ekonomi,” tambah Menteri McClay.