(Vibizmedia – Jakarta) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan, terus memperkuat peran strategisnya dalam mendorong ekspor nasional. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui peluncuran buku Road to Rotterdam, hasil kolaborasi antara LPEI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda. Peluncuran tersebut diselenggarakan secara hybrid pada Selasa (14/5), berlokasi di kantor pusat LPEI Jakarta dan Indonesia House Amsterdam.
Buku Road to Rotterdam, yang disusun oleh tim Ekonom LPEI bersama Fungsi Ekonomi KBRI Den Haag, menyajikan kajian komprehensif mengenai karakteristik pasar Belanda, termasuk peluang dan tantangan yang dihadapi eksportir Indonesia. Publikasi ini juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam merespons dinamika global yang penuh ketidakpastian, mengingat posisi Belanda sebagai mitra dagang penting bagi Indonesia.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, H.E. Mayerfas, yang hadir secara virtual, mengungkapkan bahwa sekitar 80% ekspor Indonesia ke kawasan Eropa masuk melalui Pelabuhan Rotterdam—pelabuhan terbesar dan tersibuk di Eropa.
“Kolaborasi antara LPEI dan KBRI Den Haag dalam penyusunan buku ini diharapkan menjadi referensi praktis sekaligus penguat semangat bagi para eksportir nasional untuk menjajaki pasar global, khususnya melalui Belanda sebagai gerbang utama menuju Eropa,” ujar Mayerfas.
Senior Economist LPEI, Donda Sarah Hutabarat, menambahkan bahwa Belanda menawarkan peluang signifikan bagi pelaku usaha Indonesia. Dengan profil risiko pasar yang relatif rendah dan permintaan yang terus tumbuh terhadap produk-produk unggulan seperti minyak hewani/nabati, alas kaki, mesin dan perlengkapan elektrik, serta produk kimia, Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekspor. Ia juga menekankan pentingnya kesiapan pelaku usaha, terutama UMKM, dalam memenuhi standar internasional dan sertifikasi agar produk dapat bersaing di pasar Eropa.
Sementara itu, Ketua Umum Indonesia Diaspora SME Export Empowerment & Development, Ira Damayanti, menekankan pentingnya pemenuhan regulasi pangan serta penyesuaian dengan preferensi konsumen Eropa.
“Peluang ekspor bagi UMKM sangat terbuka di pasar Belanda. Namun, produk harus memenuhi regulasi, standar, dan sertifikasi yang berlaku di kawasan tersebut,” kata Ira.
Ia juga menyoroti peran strategis diaspora Indonesia di Belanda sebagai jembatan untuk memperkenalkan produk lokal ke konsumen Eropa. “Dengan banyaknya diaspora Indonesia yang bermukim di Belanda, ini menjadi peluang besar. Namun, kita tetap harus menyiapkan diri secara matang melalui standarisasi produk agar mampu menembus pasar Eropa secara luas,” pungkasnya.