Menko Perekonomian Terima Dubes Inggris, Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan Investasi

0
423
Foto: Kemenko Perekonomian

(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste, Dominic Jermey, pada Jumat (16/5). Pertemuan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral serta menindaklanjuti kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Inggris pada November 2024.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas sejumlah isu strategis, termasuk respons terhadap meningkatnya proteksionisme dan tarif global yang dapat mengganggu arus perdagangan dan stabilitas rantai pasok. Menko Airlangga dan Dubes Jermey menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan, dengan mendorong integrasi ekonomi yang terbuka, inklusif, dan berkelanjutan.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Inggris. Keduanya menyepakati pembentukan Indonesia–UK Economic Growth Partnership (EGP) sebagai kerangka kerja sama baru untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan kolaborasi lintas sektor.

Isu aksesi Indonesia ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) turut menjadi pembahasan. Pemerintah Indonesia menyampaikan harapan agar Inggris dapat terus mendukung proses aksesi tersebut, khususnya menjelang penyampaian dokumen Initial Memorandum (IM) pada awal Juni 2025 dalam forum OECD Ministerial Council Meeting.

Di sisi lain, Pemerintah Inggris menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif Indonesia dalam proses aksesi ke Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), yang dianggap sebagai bentuk komitmen kuat terhadap integrasi ekonomi regional.

Dubes Jermey juga menyampaikan bahwa Inggris akan meluncurkan UK Industrial Strategy pada bulan Juni mendatang, sebuah inisiatif prioritas dari PM Keir Starmer yang akan mencakup sektor energi, efisiensi harga energi, serta penguatan industri nasional.

Selain bidang ekonomi dan perdagangan, kedua pihak juga menyoroti kerja sama di sektor pendidikan. Salah satunya melalui pengembangan kampus King’s College London (KCL) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Jawa Timur. Proyek ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan penguatan kompetensi tenaga kerja Indonesia.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengundang Inggris untuk berpartisipasi dalam pengembangan KEK di sektor kesehatan, guna mendorong investasi dan peningkatan kualitas layanan kesehatan nasional. Saat ini, Indonesia telah menetapkan dua KEK kesehatan yang berlokasi di Sanur dan Batam.

Turut hadir mendampingi Menko Airlangga dalam pertemuan tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi, serta Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.