(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengajak masyarakat untuk memaknai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dengan semangat baru: memperkuat pemanfaatan teknologi digital secara cerdas dan bijak.
Ajakan tersebut disampaikannya dalam kegiatan SENERGI (Senin Bersinergi) edisi spesial Hari Kebangkitan Nasional bertajuk “Bangkit, Berkarya, Berdaya di Era Digital”, yang digelar pada Senin (19/5/2025).
“Karena itu, kita harus menggunakan seluruh instrumen yang berkembang saat ini dengan kesadaran dan daya kritis. Termasuk teknologi digital. Digitalisasi adalah tangga kemajuan, namun harus dimanfaatkan dengan bijak,” ujar Pratikno.
Ia menegaskan bahwa semangat Kebangkitan Nasional sejak lahirnya organisasi Budi Utomo pada 1908 mencerminkan kesadaran kolektif untuk bangkit melalui pendidikan, persatuan, dan kebudayaan. Menurutnya, semangat tersebut kini harus ditransformasikan sesuai dengan tantangan era digital.
Dalam kesempatan itu, Pratikno juga mengutip inspirasi dari buku Kicking Away the Ladder karya ekonom Korea Selatan Ha-Joon Chang, yang mengilustrasikan bahwa negara berkembang perlu menemukan jalan dan strategi sendiri dalam mencapai kemajuan.
“Bisa jadi, tangga-tangga kemajuan yang dahulu tersedia kini sudah tidak relevan lagi. Maka kita perlu mencari tangga baru,” ujarnya. Tangga baru tersebut, lanjut Pratikno, adalah pemanfaatan teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan inovasi untuk mendorong kebangkitan bangsa.
Ia pun mengusulkan kampanye Cerdas dan Bijak ber-AI (CabAI) sebagai semangat baru dalam menyikapi perkembangan teknologi.
Menurut Pratikno, semangat kebangkitan adalah memanfaatkan seluruh potensi yang ada untuk kemajuan bangsa, sejalan dengan semangat pendirian Budi Utomo yang berakar pada persatuan, pendidikan, dan kebudayaan.
Acara tersebut juga menghadirkan dua narasumber inspiratif. Yang pertama adalah Achmad Budi Santoso, seorang ASN penyandang disabilitas yang kini menjabat sebagai Perencana Ahli Muda di Kemenko PMK. Ia membagikan kisah perjuangannya bangkit dari keterpurukan, menempuh pendidikan hingga jenjang S2, dan meraih cita-cita menjadi ASN—membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih prestasi.
Narasumber kedua, Kurie Kurniasih Suditomo, adalah pendiri Kelas Coding Anak dan CodingCamp.id. Ia berbagi pengalaman memperkenalkan dunia pemrograman kepada anak-anak sejak dini. Terinspirasi dari code.org, Kurie mengembangkan metode belajar yang menyenangkan dan membangun kemampuan berpikir logis serta pemecahan masalah.
Menurut Kurie, literasi digital harus ditanamkan sejak dini melalui pendekatan yang tidak hanya teknis, tetapi juga mendorong kreativitas dan semangat belajar di tengah pesatnya transformasi digital.