Strategi Pemerintah Hadapi Ketidakpastian Global untuk Jaga Laju Ekonomi

0
396

(Vibizmedia – Jakarta) Di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat ketegangan geopolitik, perlambatan perdagangan dunia, dan tingginya suku bunga di negara maju, pemerintah tetap menjaga optimisme terhadap prospek perekonomian nasional. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tetap dipatok pada kisaran 5 persen, dengan fokus utama pada stabilitas makroekonomi dan pengendalian inflasi secara konsisten.

Sebagai langkah antisipatif, pemerintah telah menyiapkan serangkaian kebijakan jangka pendek untuk menjaga momentum pertumbuhan. Strategi ini mencakup penguatan konsumsi rumah tangga melalui perluasan program Makan Bergizi Gratis, penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran, serta pemberian stimulus seperti subsidi listrik dan potongan tarif transportasi umum. Dari sisi fiskal, percepatan realisasi belanja negara turut didorong guna menjaga daya dorong ekonomi domestik.

Di sektor investasi dan dunia usaha, pemerintah mempercepat proses deregulasi dan merampungkan revisi Peraturan Presiden mengenai Bidang Usaha Penanaman Modal. Sementara itu, akses pembiayaan diperluas melalui peningkatan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR), dukungan terhadap Kredit Investasi Padat Karya, serta pendanaan untuk koperasi dan pelaku UMKM.

Pada sektor perdagangan, strategi ekspansi pasar juga menjadi perhatian. Pemerintah mendorong percepatan perundingan perjanjian IEU-CEPA dan CP TPP, serta memperkuat penetrasi ke pasar ekspor non-tradisional.

Untuk menjawab tantangan jangka menengah dan memperkuat fondasi ekonomi masa depan, pemerintah menetapkan arah kebijakan struktural yang mencakup percepatan hilirisasi industri, transformasi digital ekonomi, dan transisi menuju energi hijau. Proyek strategis seperti pengembangan kawasan industri terintegrasi, perluasan infrastruktur digital, hingga pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan seperti PLTP Muara Laboh menjadi bagian dari upaya tersebut.

Seluruh upaya ini dirancang untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah meyakini, melalui perpaduan antara kebijakan responsif jangka pendek dan reformasi struktural jangka menengah, perekonomian nasional akan terus tumbuh dan semakin tangguh menghadapi tekanan global ke depan.