Topang Ketahanan Pangan Nasional, Balai Kemenperin Raih Akreditasi Internasional

0
213
Foto; Kemenperin

(Vibizmedia – Jakarta) Akurasi hasil uji laboratorium memiliki peranan vital di berbagai sektor, seperti industri pangan, kesehatan, hingga lingkungan. Salah satu faktor utama yang menjamin ketepatan tersebut adalah penggunaan bahan acuan (reference material), yang hanya dapat diproduksi oleh lembaga khusus yang disebut Produsen Bahan Acuan (PBA).

PBA merupakan institusi yang telah memenuhi kompetensi untuk memproduksi bahan acuan bersertifikat sesuai dengan standar internasional SNI ISO 17034:2016. Bahan acuan ini berfungsi sebagai standar pembanding yang digunakan oleh laboratorium untuk memastikan hasil pengujian yang akurat, konsisten, dan dapat dipercaya. Tanpa adanya bahan acuan yang distandardisasi, hasil uji berisiko bervariasi dan tidak diakui baik secara nasional maupun internasional.

“Bahan acuan itu seperti tolok ukur dalam proses pengujian. Jika tidak ada standar yang jelas, hasil dari satu laboratorium bisa berbeda dengan yang lain. Inilah mengapa peran PBA sangat penting,” ujar Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Andi Rizaldi, dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu (21/5).

Andi juga menekankan bahwa peran PBA tidak hanya bersifat teknis sebagai penyedia bahan acuan, tetapi juga strategis secara ekonomi. Keberadaan PBA dalam negeri mampu mengurangi ketergantungan pada impor bahan acuan yang mahal dan memiliki waktu pengiriman yang lama. Dengan begitu, industri dapat menekan biaya, mempercepat proses uji, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Manfaat ekonomi ini tidak hanya dirasakan oleh industri besar, melainkan juga oleh laboratorium pengujian, pelaku UMKM, hingga pelaku ekspor-impor yang membutuhkan hasil uji terverifikasi untuk memenuhi berbagai standar mutu.

Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA), Yuni Herlina Harahap, menegaskan bahwa produksi bahan acuan di dalam negeri juga berkontribusi dalam meningkatkan daya saing produk nasional. “Dengan proses sertifikasi mutu yang lebih cepat dan biaya yang lebih efisien, produk kita lebih kompetitif di pasar global,” ujarnya.

BBSPJIA Bogor menjadi pelopor sebagai PBA pertama di Indonesia yang secara khusus memproduksi bahan acuan untuk komoditas agro. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sistem standardisasi nasional yang relevan dengan kebutuhan industri pangan dalam negeri, terutama untuk menjamin mutu dan keamanan produk agroindustri, yang merupakan tulang punggung sektor manufaktur Indonesia.

Sebagai bagian dari komitmennya, BBSPJIA terus melakukan inovasi dan menjalin kerja sama dengan laboratorium terakreditasi untuk mendukung pengembangan bahan acuan bagi pengujian kandungan abu dan protein pada produk pangan seperti susu bubuk dan biskuit.

BBSPJIA Bogor juga telah meraih akreditasi internasional sebagai Produsen Bahan Acuan yang berlaku hingga 18 Desember 2029. Pencapaian ini menjadi bagian integral dari roadmap penguatan sistem standardisasi nasional serta mendukung ketahanan industri pangan nasional.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan bahan acuan dan uji laboratorium, dapat mengunjungi situs resmi www.bbia.go.id atau menghubungi melalui email: cabi@bbia.go.id.