Wamenekraf Irene Umar Kunjungi Comic Frontier 2025, Dorong Kreator Lokal Menembus Pasar Global

0
332
Foto: Biro Komunikasi Kemenekraf/Bekraf.

(Vibizmedia – Jakarta) Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menghadiri ajang Comic Frontier 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (24/5/2025), sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap pertumbuhan industri kreatif nasional, khususnya sektor komik dan animasi. Kunjungan ini sekaligus menjadi sarana untuk menyaksikan langsung karya para kreator lokal yang telah bergabung dalam program Ekraf Hunt—sebuah inisiatif pendataan dan promosi kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) yang dikelola oleh Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf).

“Event ini diikuti oleh sekitar 1.600 kreator dari Asia Tenggara dan sebagian dari Asia Timur. Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menembus pasar global. Para kreator hanya perlu didorong dan difasilitasi agar mampu bersaing secara internasional,” ujar Irene di sela kunjungannya.

Comic Frontier, yang diselenggarakan dua kali setiap tahun, merupakan festival kreator terbesar di Indonesia yang berfokus pada budaya populer Jepang, termasuk komik (doujinshi), animasi, serta karya-karya ilustrasi. Pada penyelenggaraan tahun ini yang berlangsung dari 24 hingga 25 Mei 2025, tercatat sebanyak 200 kreator lokal turut ambil bagian.

Wamenekraf Irene menegaskan komitmen Kemenekraf untuk terus mendukung para pelaku ekonomi kreatif, terutama dalam mendorong peningkatan kualitas dan akses pasar karya mereka. Melalui program seperti Ekraf Hunt, Kemenekraf berupaya memperluas kanal distribusi dan peluang komersialisasi IP lokal.

“Kreator-kreator kita sudah memiliki karya yang sangat baik. Mereka hanya membutuhkan platform atau media yang tepat untuk berkembang, baik dalam bentuk gim, komik, film, dan lainnya. Di sinilah peran pemerintah hadir—untuk menjembatani karya kreatif lokal agar dapat terdistribusi dengan baik dan memiliki nilai komersial tinggi,” jelas Irene.

Di sisi lain, Fadhil selaku perwakilan dari tim Humas Comic Frontier mengungkapkan bahwa event ini berakar dari komunitas kecil yang memiliki minat terhadap komik dan ilustrasi. Mulai dari acara berskala kampus, Comic Frontier berkembang menjadi event mandiri sejak tahun 2015.

“Comic Frontier digerakkan oleh semangat komunitas. Tanpa dukungan komunitas kreator, acara ini tidak akan tumbuh sebesar sekarang. Kami hanya menyediakan wadah; para kreatorlah yang menghidupkan acara ini melalui karya-karya mereka,” ujar Fadhil.

Fadhil juga menyampaikan harapannya agar keterlibatan Kemenekraf dapat mengakselerasi pertumbuhan komunitas dan pelaku industri kreatif di Indonesia, serta membuka akses mereka ke pasar nasional dan internasional.

“Kami ingin para kreator bisa naik kelas. Dengan dukungan pemerintah, kami berharap ekosistem ini dapat terus berkembang sehingga produsen dan konsumen karya kreatif dapat saling terhubung, serta menjadikan industri kreatif lokal sebagai kekuatan ekonomi yang berdaya saing global,” tutup Fadhil.