Kopdes Merah Putih Siap Buka Lapangan Kerja di 80 Ribu Desa Beroperasi Oktober 2025

0
440
Koperasi Desa
Ilustrasi Koperasi Desa Merah Putih. FOTO: PEMDES BUNGKO

(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah terus mengakselerasi pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai solusi konkret atas berbagai persoalan ekonomi pedesaan, mulai dari panjangnya rantai distribusi, keterbatasan akses permodalan, hingga dominasi middleman yang selama ini menekan harga hasil tani warga.

“Kopdes akan banyak membuka lapangan kerja,” jelas Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Isra Ramli di Desa Kembang Kuning, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa, 3 Juni 2025.

Ia menambahkan, dari 80 ribu Kopdes yang direncanakan beroperasi mulai Oktober 2025, setiap unit akan dipimpin oleh tiga pengurus—ketua, sekretaris, dan bendahara—yang dipilih secara demokratis oleh anggota koperasi. Selain itu, sesuai kebutuhan usaha, akan ada tenaga kerja tambahan yang direkrut secara profesional, bukan sebagai ASN atau P3K, melainkan sebagai karyawan koperasi.

Sementara Wakil Menteri Koperasi dan UKM (Wamenkop) sekaligus Ketua Pelaksana Harian Satgas Nasional Pembentukan Kopdes Merah Putih, Ferry Juliantono mengungkapkan capek kami hilang melihat sambutan dan semangat masyarakat menyambut kehadiran Kopdes Merah Putih.

Menurutnya, semangat gotong royong dan nilai demokratis telah tercermin dalam proses musyawarah pembentukan Kopdes di berbagai desa. Pemerintah Provinsi NTB pun dinilai siap mengawal pelaksanaan program ini, dengan menggandeng perguruan tinggi seperti Universitas Mataram (Unram) untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada calon pengelola koperasi.

“Kami akan panggil pengurus koperasi yang ada di desa untuk mengikuti pelatihan pengelolaan koperasi bersama Unram, agar pengelolaan koperasi lebih baik lagi,” kata Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, yang hadir dan menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah daerah.

Kopdes Merah Putih diharapkan tak hanya menjadi motor penggerak ekonomi desa, tetapi juga menjadi model ekosistem bisnis yang berbasis digital dan sesuai dengan prinsip koperasi: kekeluargaan, gotong royong, dan musyawarah.

Sebagai salah satu contoh, Kopdes Merah Putih Kembang Kuning telah memulai enam jenis kegiatan utama, yakni gerai sembako, gerai apotek, gerai klinik, transportasi, sarana produksi pertanian, serta pergudangan hasil tani. Dalam kegiatan tersebut, Ferry juga menyerahkan langsung akta notaris pendirian koperasi kepada pengurus setempat.

Perlu diketahui, saat ini, pemerintah tengah merampungkan model bisnis, alur operasional, serta modul pelatihan guna mempercepat operasionalisasi Kopdes di seluruh Indonesia. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, pembentukan Kopdes Merah Putih diyakini akan menciptakan lompatan besar dalam pembangunan ekonomi desa.