Potensi Kebocoran Devisa hingga Rp 200 Triliun, Pemerintah Kebut Pembangunan RS Tipe C

0
290
Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Pusat Ambon. FOTO: KEMENKES

(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah telah menetapkan lima quick win bidang pembangunan manusia tahun 2025, salah satunya adalah pembangunan rumah sakit di daerah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mengungkapkan bahwa saat ini, pemerintah tengah mengebut pembangunan RS tipe C di berbagai pelosok Tanah Air. Pada 2025 ini terdapat 32 RS daerah yang dibangun menjadi tipe C, dan pada 2026 ditargetkan bertambah 34 RS lagi.

Kebutuhan akan RS advance dengan teknologi mutakhir juga tidak kalah mendesak. Kehadiran RS canggih seperti Mayapada sangat penting untuk melengkapi upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat.

“Kita juga butuh RS yang advance dengan teknologi robotik, kecerdasan buatan (AI), dan precision medicine. Semuanya itu sangat memungkinkan dengan kecerdasan AI dengan kecanggihan teknologi bioinformatic yang memungkinkan kita memberikan pelayanan presisi,” ungkap Pratikno saat menghadiri seremoni peletakan batu pertama pembangunan Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Rabu, 4 Juni 2025.

Menurutnya, pembangunan RS dengan teknologi tinggi bisa menjadi solusi mengurangi tingginya jumlah warga negara Indonesia yang berobat ke luar negeri.

Data menunjukkan hampir satu juta WNI bepergian ke luar negeri untuk berobat setiap tahun, dengan potensi kebocoran devisa mencapai hampir Rp200 triliun. Mengacu ke data dari Pemerintah Singapura, Warga Negara Indonesia (WNI) merupakan salah satu pasien asing dengan proporsi terbanyak yang berobat ke Singapura.

Ia pun berharap kehadiran Mayapada Hospital tidak hanya memperkuat sistem layanan kesehatan dalam negeri, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai destinasi health tourism, sekaligus pusat pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul dan inovasi teknologi kesehatan nasional.

“Oleh karena itu, kami mengapresiasi kehadiran RS berteknologi tinggi seperti Mayapada Hospital, hadir di Jakarta, membuat health tourism bukan ke luar negeri, tetapi health tourism masuk ke Indonesia,” katanya.

Ia juga berharap langkah ini bisa menginspirasi RS swasta lainnya di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas layanan, memperkuat infrastruktur, dan memanfaatkan kemajuan teknologi demi memberikan layanan kesehatan yang lebih merata dan berdaya saing global.

Menurutnya, peran sektor swasta sangat strategis untuk menghadirkan akses layanan kesehatan yang unggul, inovatif, dan terintegrasi dengan agenda pembangunan manusia secara nasional.

“Kami berharap, ini menjadi tempat untuk pengembangan SDM kesehatan yang berkualitas, pengembangan teknologi, inovasi, dan research and development (R&D) yang kuat, menyatu dengan pelayanan yang kuat,” ujarnya.

President Commissioner Mayapada Healthcare Jonathan Tahir dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan Tower 3 merupakan bentuk komitmen jangka panjang Mayapada Healthcare dalam menghadirkan layanan kesehatan premium berstandar internasional.

Sebagai informasi, RS flagship ini akan menjadi rumah sakit swasta terbesar di Indonesia, yang unggul tidak hanya dalam skala fisik, tetapi juga dari sisi keilmuan, teknologi, dan kualitas pelayanan.