Indonesia Perkuat Kemitraan Ekonomi Strategis dengan Uni Eropa, Dorong Finalisasi IEU-CEPA

0
358
Foto: Kemenko Perekonomian

(Vibizmedia – Brussels) Pemerintah Indonesia terus memperkuat hubungan strategis dengan Uni Eropa, khususnya dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan bilateral dengan Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi, Maroš Šefčovič, pada Jumat (6/6) di Berlaymont Building, Brussels, Belgia.

Pertemuan tersebut melanjutkan komunikasi intensif yang telah terjalin, termasuk melalui pertemuan virtual pada 5 Mei 2025, dalam rangka mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang telah berlangsung selama sembilan tahun. Menko Airlangga menekankan bahwa pencapaian kesepakatan ini akan menjadi tonggak penting di tengah dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian.

“IEU-CEPA sudah berada di tahap akhir. Ini menjadi momentum penting yang menunjukkan betapa krusialnya kerja sama dalam menghadapi tantangan global,” ujar Menko Airlangga.

Hubungan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa menunjukkan perkembangan positif. Pada 2024, total perdagangan kedua pihak mencapai USD30,1 miliar. Uni Eropa kini menjadi mitra dagang kelima terbesar bagi Indonesia, sementara Indonesia menempati posisi ke-33 bagi Uni Eropa. Surplus neraca perdagangan Indonesia juga meningkat dari USD2,5 miliar pada 2023 menjadi USD4,5 miliar pada 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga mengapresiasi pencapaian kesepakatan terkait isu trade and sustainable growth, termasuk kerangka kerja keberlanjutan (sustainability framework) yang telah disepakati kedua pihak.

Ia juga mendorong agar Uni Eropa memberikan perlakuan preferensial terhadap produk perikanan Indonesia, sejalan dengan status Indonesia sebagai negara kepulauan dengan potensi kelautan yang besar. “Kami ingin produk perikanan Indonesia mendapat akses lebih luas ke pasar Eropa,” tegasnya.

Selain itu, Menko Airlangga menyambut baik pernyataan Komisioner Maroš yang menyebutkan adanya kemungkinan perlakuan khusus bagi negara-negara mitra yang telah memiliki FTA/CEPA dalam penerapan kebijakan anti-deforestasi Uni Eropa.

Menutup pertemuan, kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan isu-isu teknis yang tersisa dan menargetkan pengumuman penyelesaian substansi perundingan IEU-CEPA pada akhir Juni 2025.

Menko Airlangga didampingi sejumlah pejabat tinggi, antara lain Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Duta Besar RI untuk Uni Eropa Andri Hadi, Dirjen Perundingan Perjanjian Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono, serta Staf Ahli dan pejabat teknis dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perdagangan.