Indonesia Usung Visi Investasi Digital untuk Ketahanan dan Keberlanjutan di Forum OECD di Paris

0
331
Foto: Kemenko Perekonomian

(Vibizmedia – Paris) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menghadiri sesi ke-5 OECD Ministerial Council Meeting (MCM) bertajuk “Leveraging the Digital Economy to Drive Growth for Shared Prosperity” yang berlangsung di Paris, Prancis, Rabu (4/6). Dalam sesi breakout 5.2, yang mengangkat tema investasi dalam ekonomi digital untuk memperkuat ketahanan, inklusivitas, dan keberlanjutan, Menko Airlangga menyampaikan komitmen kuat Indonesia dalam memanfaatkan potensi ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan yang merata dan berkelanjutan.

Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan pasar digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai mencapai USD 90 miliar, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi USD 360 miliar pada 2030. Pemerintah saat ini memprioritaskan tiga hal utama: penutupan kesenjangan talenta digital, peningkatan inklusi digital, serta penguatan ekosistem investasi digital. “Pendidikan dan pelatihan digital menjadi fondasi penting agar Indonesia siap menghadapi era teknologi mendatang,” ujarnya.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, pemerintah telah meluncurkan program “Indonesia Makin Cakap Digital” yang menargetkan pemberdayaan 50 juta warga di seluruh provinsi untuk terlibat aktif dalam transformasi digital. “Inklusi digital tidak hanya soal akses, tetapi juga soal pemberdayaan masyarakat agar mampu ikut berperan dalam ekonomi digital,” tambah Airlangga.

Dalam forum tersebut, Menko Airlangga juga mendorong pentingnya kerja sama internasional dalam mempercepat digitalisasi yang inklusif. Ia menyoroti tiga area strategis. Pertama, kolaborasi OECD–ASEAN dalam pelaksanaan Digital Economy Framework Agreement (DEFA), khususnya dalam hal tata kelola data, kecerdasan buatan, dan perdagangan digital. Kedua, pengembangan program kesiapan FDI digital melalui evaluasi Kawasan Ekonomi Khusus serta penguatan koneksi antara perusahaan multinasional dan startup lokal. Ketiga, harmonisasi standar sesuai praktik terbaik OECD guna mendukung integrasi pasar digital yang efisien dan transparan.

Airlangga juga menyampaikan apresiasi atas dukungan negara anggota OECD terhadap proses aksesi Indonesia. Ia menegaskan bahwa kolaborasi global diperlukan untuk menjembatani kesenjangan digital dan menciptakan kemakmuran yang inklusif dan berkelanjutan. “Melalui kolaborasi global, kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang tidak hanya pesat, tetapi juga adil dan ramah lingkungan,” ujarnya optimis.

Indonesia pun kembali menegaskan komitmennya untuk berperan aktif di tingkat global dalam memanfaatkan transformasi digital sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang menyeluruh dan berdampak luas bagi masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga turut didampingi oleh Duta Besar RI untuk Prancis Mohamad Oemar, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Priyo Pambudi, serta Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto.