(Vibizmedia – Jakarta) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyelenggarakan pitching session proyek-proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sebagai bagian dari rangkaian International Conference of Infrastructure (ICI) 2025, yang berlangsung di Murai Room, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Sesi ini menjadi platform strategis untuk mempertemukan pemerintah dengan mitra potensial dari sektor swasta dalam rangka mendorong pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan mitra internasional guna mencapai target infrastruktur yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
“Kebutuhan pembiayaan infrastruktur nasional mencapai Rp1.900 triliun, sementara kapasitas pendanaan pemerintah hanya mencakup sekitar 60 persen. Oleh karena itu, keterlibatan sektor swasta sangat krusial,” ujar Dody.
Ia menyampaikan bahwa terdapat 55 proyek KPBU yang telah disiapkan untuk ditawarkan, dengan 9 proyek senilai total Rp90 triliun yang secara khusus dipromosikan dalam forum ICI 2025.
“Mari kita bangun infrastruktur yang lebih cerdas, ramah lingkungan, dan inklusif secara bersama-sama,” imbuhnya.
Dalam sesi pitching, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur menjadi perwakilan utama Kementerian PU, melalui kehadiran Harya Muldianto (Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air) dan Erna Wijayanti (Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Bina Marga). Mereka memaparkan berbagai proyek prioritas di sektor jalan dan sumber daya air yang terbuka untuk investasi.
Salah satu sorotan utama datang dari sektor bendungan, di mana Harya mengungkapkan potensi besar pemanfaatan bendungan untuk hydropower dan pembangkit listrik tenaga surya terapung (floating PV). Dari 259 bendungan yang telah dibangun, sebanyak 34 bendungan dinilai layak masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
Lima bendungan ditawarkan untuk investasi, yaitu:
- Way Sekampung (Lampung) – 5,4 MW
- Tapin (Kalimantan Selatan) – 2,7 MW
- Cipanas (Jawa Barat) – 3 MW
- Leuwikeris (Jawa Barat) – 7,4 MW
- Karalloe (Sulawesi Selatan) – potensi tambahan lainnya
Sementara itu, di sektor jalan tol, Erna memaparkan tiga proyek KPBU yang siap digarap, yakni:
- Tol Gilimanuk–Mengwi (Bali) – 96,84 km
- Tol Pejagan–Cilacap (Jawa Tengah) – 95,39 km
- Tol Sentul–Karawang (Jawa Barat) – 60,36 km
Ketiga proyek ini dirancang untuk memperkuat konektivitas antarwilayah serta mendukung kelancaran distribusi logistik nasional.
Di bidang pengelolaan limbah, Irena Febriani Dewi dari Pemerintah Kota Balikpapan memperkenalkan proyek Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar melalui skema KPBU. Proyek ini akan menggunakan teknologi incinerator dan landfill mining, dengan masa konsesi selama 23 tahun (3 tahun konstruksi dan 20 tahun operasi).
Partisipasi aktif sejumlah pemangku kepentingan seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) juga menandai keseriusan berbagai pihak dalam menciptakan ekosistem investasi yang kuat dan berkelanjutan.
Kementerian PU berharap forum ini dapat mendorong minat investor dalam negeri maupun asing untuk terlibat dalam penyediaan infrastruktur dasar yang andal, serta memperkuat ekosistem investasi yang terbuka, transparan, dan kolaboratif.









