BI Putuskan Pertahankan BI-Rate Tetap 5.5%, Sejalan Sasaran Inflasi 2025

0
244
BI Putuskan BI-rate Juni 2025 Tetap 5.
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibizmedia – Economy & Business) – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 4,75%. Dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,25%.

Keputusan ini sejalan dengan tetap terjaganya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1%. Juga kestabilan nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi. Serta perlunya untuk tetap turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan BI-Rate guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan tetap mempertahankan inflasi sesuai sasarannya dan stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya,” demikian ungkap Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia.

Dalam kesempatan tesebut, Gubernur BI mengatakan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2025 tetap terjaga. Dan mendukung stabilitas perekonomian. IHK pada Mei 2025 mengalami inflasi sebesar 1,60% (yoy).

Inflasi inti tetap terkendali sebesar 2,40% (yoy), sejalan dengan konsistensi suku bunga kebijakan BI (BI-Rate) untuk mengarahkan ekspektasi inflasi sesuai dengan sasarannya.

Kelompok volatile food (VF) tercatat deflasi sebesar 1,17% (yoy) didukung oleh kecukupan pasokan komoditas pangan utama. Dan eratnya sinergi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,36% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 1,25% (yoy). Terutama didorong oleh inflasi komoditas tarif air minum PDAM dan komoditas aneka rokok seiring berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau.

Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2025 dan 2026. Inflasi inti diprakirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas ekonomi yang memadai.

Demikian juga imported inflation yang terkendali, dan dampak positif dari digitalisasi.

Sementara itu, inflasi Volatile Food diprakirakan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi Bank Indonesia dengan Pemerintah Pusat dan Daerah.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting