(Vibizmedia – Jakarta) Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menerima kunjungan komunitas Business Network International (BNI) Passion di Autograph Tower, Jakarta, Senin, 16 Juni 2025. Pertemuan ini membahas peluang kolaborasi strategis untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional, dengan fokus pada pengembangan jejaring, perluasan akses pasar, dan peningkatan kapasitas talenta agar mampu bersaing secara global.
Wamen Ekraf menyambut positif inisiatif dari BNI Passion—komunitas pelaku usaha lintas sektor di 70 negara yang tumbuh melalui sistem referensi profesional dan berjejaring kuat. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak talenta dan produk berkualitas, namun masih menghadapi tantangan dalam membangun jejaring dan menembus pasar internasional.
“Brand lokal kita sebenarnya punya daya saing global. Yang dibutuhkan adalah ruang kolaborasi dan jejaring. Peran kami di pemerintah adalah menjadi ‘mak comblang’ yang mempertemukan pelaku ekraf dengan mitra strategis lintas sektor,” ujar Irene.
Wamen Irene juga menyoroti pentingnya kontribusi komunitas seperti BNI Passion dalam membangun ekosistem kreatif dari akar rumput. Ia memperkenalkan program Ekraf Hunt—platform kolaborasi yang mempertemukan kreator lokal dengan pemerintah, komunitas bisnis, media, dan sponsor untuk memperluas peluang kerja sama.
“Ekonomi kreatif tak bisa berdiri sendiri. Ia butuh ekosistem yang terkoneksi dan suportif. Di sinilah komunitas seperti BNI Passion memegang peran kunci dalam mempercepat pertumbuhan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden BNI Passion Videography, Ayudya Mahaswani, menyampaikan dukungan komunitas terhadap visi Kemenparekraf dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.
“BNI Passion sejalan dengan misi Kemenparekraf. Kami punya ekosistem lintas sektor, termasuk industri kreatif, yang terus berbagi referensi dan berkembang bersama. Kami percaya sinergi ini dapat menciptakan dampak yang lebih luas,” ujar Ayudya.
Dengan mengusung prinsip Givers Gain (memberi untuk tumbuh bersama), komunitas ini juga berharap kolaborasi dengan Kemenparekraf dapat membuka akses pelatihan, promosi produk kreatif, dan memperluas koneksi global bagi para pelaku ekraf.
Ke depan, potensi kerja sama ini akan dijajaki lebih dalam, termasuk kemungkinan pengembangan pelatihan bersama, penyusunan konten edukatif, serta promosi produk ekraf ke pasar domestik dan internasional.
Kemenparekraf berharap langkah awal ini dapat menjadi pijakan kuat untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional sekaligus mendorong ekspor produk-produk kreatif ke pasar global.









