(Vibizmedia-Nasional) Di tengah ketidakpastian perekonomian global yang semakin meningkat, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan kesiapannya dalam mendukung transformasi energi nasional dan memperkuat ekonomi hijau sebagai bagian dari strategi jangka panjang pembangunan Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri, menyatakan bahwa Indonesia harus mampu menjawab tantangan global dengan bertransformasi menjadi negara berbasis energi terbarukan dan rendah karbon.
“Dengan sumber daya alam melimpah, Indonesia siap untuk melakukan transformasi energi. Di tengah berbagai tantangan global, Indonesia sadar bahwa tantangan berat saat ini bukan hanya ekonomi, tetapi juga lingkungan yang mengharuskan kita beradaptasi dan berinovasi,” ujar Roro dalam keterangan pers daring, Sabtu, 21 Juni 2025 lalu.
Wamendag Roro mengungkapkan bahwa potensi Indonesia di sektor energi bersih sangat besar, mencakup tenaga surya, angin, air, dan bioenergi. Menurutnya, potensi ini menjadi pilar penting tidak hanya dalam mitigasi perubahan iklim, tetapi juga dalam memperkuat pondasi ekonomi hijau Indonesia.
“Transformasi ke energi rendah karbon bukan lagi pilihan, tetapi sebuah keharusan untuk menjaga keberlanjutan ekonomi dan lingkungan,” tegasnya.
Roro juga menyampaikan bahwa transformasi energi merupakan bagian integral dari strategi perdagangan nasional. Pemerintah, katanya, telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk membangun ekosistem yang mendukung inovasi energi bersih, termasuk memfasilitasi investasi hijau dan pengembangan mobilitas berbasis listrik.
“Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat daya saing perdagangan Indonesia di pasar global, tetapi juga mempercepat transisi menuju sistem ekonomi yang berkelanjutan,” jelasnya.
Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, pemerintah telah menerapkan berbagai insentif pasar bagi pelaku industri yang berorientasi pada energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon. Beberapa kebijakan penting di antaranya adalah penerbitan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC) dan peluncuran Bursa Karbon Indonesia yang resmi beroperasi sejak tahun 2023.
Roro menambahkan bahwa inisiatif-inisiatif ini memberikan dorongan positif bagi sektor industri dan perdagangan untuk mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya.
“Dengan langkah-langkah konkret ini, kami optimis Indonesia mampu menjadi pelaku utama dalam perdagangan hijau global dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.