Kementerian ESDM Optimistis Target Lifting Minyak 2025 Tercapai

0
221
Eksplorasi migas. (Foto: PT. Pertamina Hulu Energi )

(Vibizmedia – Jakarta) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan keyakinannya bahwa target lifting atau produksi minyak nasional tahun 2025 sebesar 605 ribu barel per hari (bph), sebagaimana tercantum dalam APBN, akan dapat dicapai.

Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Tri Winarno, dalam keterangan resminya pada Senin (30/6/2025).

“Kami optimistis, tahun 2025 ini menjadi kali pertama kita mencapai target APBN. Insyaallah,” ujar Tri.

Terkait dengan Rancangan APBN 2026, Tri menjelaskan bahwa target lifting minyak hanya naik sebesar 5 ribu bph, dari 605 ribu menjadi 610 ribu bph. Hal ini mempertimbangkan faktor penurunan alami dari sumur-sumur minyak yang telah menua.

“Selalu ada decline secara natural. Itulah yang kami antisipasi,” jelasnya. Menurutnya, target 610 ribu bph merupakan angka realistis dan dapat dicapai.

Data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa realisasi lifting minyak pada Mei 2025 mencapai 568 ribu bph, masih di bawah target tahunan 2025. Sementara itu, realisasi lifting gas bumi tercatat sebesar 5.530 juta kaki kubik standar per hari (mmscfd), dari target 5.628 mmscfd.

Untuk tahun 2026, pemerintah menargetkan lifting minyak pada kisaran 600–610 ribu bph dan gas bumi sebesar 5.338–5.695 mmscfd.

Guna mencapai target tersebut, pemerintah menyiapkan sejumlah strategi, termasuk optimalisasi produksi di lapangan aktif, reaktivasi sumur dan lapangan migas yang selama ini tidak beroperasi (idle), baik oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) maupun melalui kemitraan. Kemitraan ini diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

Selain itu, eksplorasi migas juga terus digencarkan sebagai upaya jangka panjang dalam menjaga kesinambungan produksi nasional.