Hutama Karya Percepat Pembangunan Tol Betung–Jambi, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

0
140

(Vibizmedia – Nasional)  PT Hutama Karya (Persero) tengah mempercepat pembangunan Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu)–Tempino–Jambi sepanjang 170 kilometer sebagai bagian dari strategi mendukung ketahanan pangan nasional. Infrastruktur ini dirancang untuk menghubungkan kawasan produksi pertanian di Sumatera dengan pusat distribusi nasional, sekaligus memperkuat stabilitas pasokan pangan.

Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan kontribusi nyata terhadap visi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dalam membangun infrastruktur terintegrasi yang bermanfaat luas.

“Hingga Juni 2025, progres konstruksi untuk Seksi 1, 2, dan 4—di luar dukungan konstruksi pemerintah—telah mencapai rata-rata 28,02 persen, dengan pengadaan lahan mencapai 38,8 persen dari total 135,2 km,” jelas Adjib.

Seksi 4 (Tempino–Ness, 18,5 km) menunjukkan progres tertinggi, yakni 97,8 persen untuk konstruksi dan 98,86 persen lahan. Sementara Seksi 1 (Betung–Tungkal Jaya, 62,38 km) telah mencapai 22,22 persen konstruksi dan 30,92 persen pembebasan lahan, serta Seksi 2 (Tungkal Jaya–Bayung Lencir, 54,32 km) mencatat 10,28 persen konstruksi dan 22,30 persen lahan.

Seksi 3 (Bayung Lencir–Tempino, 34,10 km) telah beroperasi sejak akhir 2024 dan kini dilalui ribuan kendaraan setiap hari.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono, sebelumnya menegaskan bahwa infrastruktur konektivitas adalah kunci pertumbuhan ekonomi dan distribusi pangan yang efisien.

Dorong Efisiensi Distribusi Pangan

Jalur tol ini diperkirakan dapat menurunkan biaya logistik hingga 30 persen, memangkas waktu tempuh dari 6,5 jam menjadi hanya 2 jam, serta menjaga kesegaran produk pangan. Dampaknya akan sangat signifikan, terutama bagi petani di Jambi dan Sumatera Selatan sebagai lumbung pangan nasional.

“Dengan tol ini, beras, jagung, hingga sayuran dari Jambi bisa tiba lebih cepat ke Palembang, Lampung, bahkan Jakarta, meningkatkan nilai jual dan daya saing petani lokal,” tambah Adjib.

Proyek Ramah Komunitas dan Berkelanjutan

Pembangunan jalan tol ini juga memperhatikan keberlangsungan aktivitas masyarakat. Fasilitas overpass dan underpass disiapkan agar kegiatan pertanian tidak terganggu. Selain itu, UMKM lokal dan petani diberi ruang di rest area untuk menjual hasil produksi langsung ke konsumen.

Proyek ini ditargetkan selesai bertahap mulai 2025 hingga kuartal IV 2026, dan menjadi penghubung strategis antara produsen dan konsumen pangan.

“Berdasarkan filosofi Presiden Prabowo, ‘the greatest good for the greatest many’, tol ini dirancang untuk sebesar-besarnya manfaat rakyat, khususnya petani kecil dan komunitas lokal,” ujar Adjib.

Kontribusi Jangka Panjang Telah Terbukti

Sejauh ini, Hutama Karya telah membangun ±1.235 km Jalan Tol Trans Sumatera, termasuk ruas-ruas strategis seperti Tol Bakauheni–Terbanggi Besar, Palembang–Indralaya, Pekanbaru–Dumai, dan Sigli–Banda Aceh.

Dengan komitmen terhadap Asta Cita dan misi memperkuat ekonomi berbasis pertanian, Jalan Tol Betung–Tempino–Jambi siap menjadi motor penggerak transformasi ekonomi nasional yang adil dan berkelanjutan.