Trump Umumkan Tarif Baru untuk Indonesia Turun Jadi 19 Persen, Hasil Langsung Negosiasi

0
220
Ekspor Impor
Ilustrasi ekspor impor. FOTO: KEMENKEU

(Vibizmedia-Nasional) Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penurunan tarif impor terhadap produk Indonesia dari rencana awal sebesar 32 persen menjadi 19 persen. Keputusan ini diambil setelah pembicaraan langsung antara Trump dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Melalui unggahan di akun resmi media sosialnya, TruthSocial, pada Selasa, 15 Juli 2026, Trump menyatakan telah mencapai “kesepakatan besar” dengan Indonesia.

“Kesepakatan besar untuk semua orang, baru saja membuat kesepakatan dengan Indonesia. Saya membuat kesepakatan langsung dengan Presiden mereka yang paling dihormati. Detailnya menyusul,” tulis Trump.

Tarif baru tersebut merupakan hasil dari diplomasi intensif kedua negara setelah Pemerintah AS, dalam surat bertanggal 7 Juli 2025, menyampaikan rencana penerapan tarif impor sebesar 32 persen terhadap sejumlah produk Indonesia yang akan berlaku mulai 1 Agustus mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Prabowo langsung menginstruksikan upaya diplomasi ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ditugaskan untuk bertemu langsung dengan pejabat tinggi Amerika Serikat di Washington DC. Dalam pertemuan tersebut, Airlangga berdiskusi dengan Howard Lutnick, Menteri Perdagangan AS, dan Jamieson Greer, United States Trade Representative (USTR).

“Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progress perundingan,” ujar Airlangga dalam pernyataannya yang dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian.
“Kita akan mengoptimalkan waktu dalam tiga pekan ke depan untuk secara intensif merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan tarif ini dengan prinsip saling menguntungkan.”

Airlangga menegaskan bahwa hubungan ekonomi Indonesia-AS selama ini terjalin sangat baik dan akan terus diperkuat melalui berbagai nota kesepahaman, terutama di sektor energi dan pertanian.
Komitmen Dagang dan Investasi

Sebagai bagian dari kesepakatan tarif, Indonesia menyatakan komitmennya untuk membeli energi dari Amerika Serikat senilai USD 15 miliar, serta produk pertanian AS sebesar USD 4,5 miliar. Tak hanya itu, Indonesia juga sepakat untuk membeli 50 unit pesawat Boeing, yang sebagian besar terdiri dari tipe Boeing 777.

Trump menyebut bahwa perjanjian tersebut berhasil difinalisasi setelah pembicaraan langsungnya dengan Presiden Prabowo, dan memastikan sejumlah barang telah diangkut ulang untuk menghindari penerapan bea masuk yang lebih tinggi.
Kerja Sama Mineral Kritis

Dalam pembahasan lainnya, kedua negara juga melihat potensi besar kerja sama di bidang mineral kritis. AS menunjukkan ketertarikan terhadap cadangan nikel, kobalt, mangan, dan tembaga milik Indonesia, yang dinilai strategis bagi pengembangan industri baterai dan energi bersih global.

“Indonesia memiliki cadangan besar nikel, mangan, kobalt, dan tembaga. Kita perlu mengoptimalkan potensi kerja sama dan investasi dalam pengolahan critical minerals tersebut bersama-sama,” kata Airlangga.

Dengan kesepakatan ini, Indonesia tidak hanya berhasil menurunkan potensi beban tarif ekspor, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai mitra dagang strategis bagi Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara.