Kepala BNPB Resmikan Sumur Bor untuk Atasi Krisis Air Bersih di Indramayu

0
186
Indramayu
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto meresmikan penggunaan sumur bor di Desa Jayamulya, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (17/7). Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat fase pencegahan bencana, khususnya untuk mengantisipasi potensi krisis air bersih akibat kekeringan yang kerap melanda wilayah pesisir utara Jawa.

“Kita sudah melaksanakan pembangunan beberapa titik sumur bor sebagai upaya pencegahan karena sebentar lagi ini masuk masa kemarau dan masyarakat di Kabupaten Indramayu tentu saja akan banyak yang membutuhkan pasokan air bersih,” ujar Suharyanto dalam sambutannya.

Pembangunan sumur bor di Indramayu dilakukan secara bertahap dengan total delapan titik. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp3,3 miliar, bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) BNPB. Tahap pertama mencakup empat titik di Kecamatan Eratan dengan nilai Rp1,65 miliar. Tahap kedua meliputi empat titik lain, termasuk di Desa Jayamulya, Kecamatan Kroya, yang kini resmi beroperasi.

Program ini digarap BNPB bekerja sama dengan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) dan BPBD Kabupaten Indramayu. Sumur bor yang dibangun merupakan tipe sumur bor dalam atau artesis dengan kedalaman 120–130 meter, dilengkapi mesin pompa submersible berkapasitas 5.000 liter, yang mampu memenuhi kebutuhan air bersih hingga 1.200 kepala keluarga atau sekitar 4.200 jiwa.

Pencegahan Dinilai Sama Pentingnya dengan Penanggulangan
Suharyanto menegaskan bahwa pencegahan bencana sama pentingnya dengan penanganan pada fase tanggap darurat. “Penanggulangan bencana tidak hanya saat terjadi bencana tapi sebelum bencana terjadi. Inilah yang harus ditingkatkan. Kita harus terus meningkatkan upaya pencegahan, salah satunya melalui pembuatan sumur bor sebelum terjadinya bencana kekeringan,” jelasnya.

BNPB berharap sumur bor ini dapat menjadi solusi jangka menengah dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, khususnya pada musim kemarau yang kerap menimbulkan bencana kekeringan di Indramayu. Selain di Indramayu, BNPB juga merencanakan pembangunan sumur bor di wilayah lain di Jawa Barat, seperti Subang dan Cirebon. Tidak menutup kemungkinan, jumlah titik sumur bor di Indramayu akan ditambah sesuai aspirasi pemerintah daerah dan warga setempat.

Peresmian sumur bor di Desa Jayamulya turut dihadiri Kepala Pusterad TNI, Bupati Indramayu, Wakil Bupati Subang, Wali Kota Cirebon, serta unsur Forkopimda Kabupaten Indramayu.

Tokoh masyarakat Desa Jayamulya, Nining Arsini (40), mengungkapkan rasa syukur atas hadirnya fasilitas air bersih tersebut. “Yang paling parah itu 2023 dan 2024, sehingga ada kegagalan panen juga buat masyarakat di sini. Sehingga itu berdampak pada masyarakat yang susah mendapat air dan dengan adanya bantuan sumur bor dari pemerintah ini kami bersyukur sekali jadi masyarakat lebih mudah dapat air dan ke depan harapannya kami tidak kekurangan air,” tuturnya.

Kabupaten Indramayu dikenal sebagai salah satu daerah rawan kekeringan di Jawa Barat. Pada pertengahan 2024, lebih dari 700 hektare sawah di wilayah ini terdampak kekeringan, sementara masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya program sumur bor ini, diharapkan warga dapat lebih siap menghadapi musim kemarau tahun-tahun mendatang.