Impor Minyak Capai 1 Juta Barel Per Hari, Bahlil: Jangan Serahkan Sumber Daya Alam ke Asing

0
213
Energi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan keterangan pers kepada awak media di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis, 31 Oktober 2024. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kondisi konsumsi dan produksi minyak nasional yang masih timpang. Dalam acara Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-54 Program Sarjana Terapan Politeknik Energi dan Mineral Akamigas, Kamis (17/7/2025), Bahlil menyebut Indonesia saat ini harus mengimpor minyak sekitar 1 juta barel per hari (bph).

“Kita impor 1 juta barel per day. Total impor kita untuk minyak BBM dan LPG per tahun itu kurang lebih sekitar Rp 500 triliun,” kata Bahlil di hadapan para wisudawan.

Bahlil membeberkan konsumsi minyak nasional mencapai 1,6 juta barel per hari, sedangkan produksi atau lifting minyak nasional terus menurun. Pada 2024, lifting hanya sekitar 580 ribu barel per hari, jauh di bawah kebutuhan konsumsi.

“Tantangan kita ke depan pertama terkait lifting. Lifting kita sekarang sejak 2008 sampai 2024 tidak pernah mencapai target dari APBN,” ujarnya.

Perbandingan dengan masa lalu pun tak luput disampaikan. Pada 1996–1997, Indonesia pernah mengekspor 1 juta bph karena lifting saat itu mencapai 1,5–1,6 juta bph, sementara konsumsi domestik hanya sekitar 500 ribu bph. Kala itu, 40% pendapatan negara bergantung pada hasil migas.

Menurut Bahlil, kondisi penurunan produksi bukan karena sumber daya habis, melainkan karena banyak sumur minyak belum dioptimalkan. Saat ini terdapat lebih dari 39 ribu sumur minyak di Indonesia, namun baru 16 ribu sumur yang berproduksi. Masih ada sekitar 20 ribu sumur yang berstatus idle well atau belum dikelola sama sekali.

“Apakah sumber daya alam kita menyangkut minyak sudah habis? Masih sangat banyak. Ada 39 ribu lebih sumur yang ada di Indonesia, 16 ribu lebih yang berproduksi, sisanya hampir kurang lebih 20 ribu itu belum kita kelola,” tegasnya.

Bahlil berharap generasi muda Indonesia ikut terjun mengelola sumber daya alam nasional, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan agar kekayaan alam Indonesia tidak dikelola pihak asing.

“Siapa yang akan mengelola ini semua? Harapan saya dan atas arahan Bapak Presiden, kita pengin putra-putri terbaik yang akan mengelola sumber daya alam kita dan itu salah satu di antaranya ada pada kalian semua,” ujarnya kepada para wisudawan.

“Jangan serahkan pengelolaan sumber daya alam kita kepada orang lain. Usahakan di negara kita dulu,” kata Bahlil.

Dengan tantangan produksi yang menurun dan konsumsi yang terus meningkat, pemerintah mendorong peningkatan eksplorasi, pemanfaatan sumur-sumur idle, dan pemberdayaan tenaga ahli lokal agar Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak di masa depan.