Kemenperin Dorong Dekarbonisasi Industri, Targetkan Net Zero Emission pada 2050

0
101
AIGIS
Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025. FOTO: KEMENPERIN

(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Indonesia hijau melalui percepatan agenda dekarbonisasi sektor industri. Upaya ini diyakini akan meningkatkan daya saing industri nasional sekaligus berkontribusi pada target pengurangan emisi karbon global.

“Sebagai bagian dari upaya nasional menuju net zero emission, Kemenperin telah menetapkan sembilan sektor industri prioritas yang menjadi fokus percepatan dekarbonisasi. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mentransformasi sektor industri menjadi lebih hijau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” ujar Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, dalam kegiatan AIGIS Goes to Campus di Universitas Bina Nusantara (Binus), Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Kesembilan sektor industri dengan emisi gas rumah kaca (GRK) tinggi tersebut adalah:

1. Industri semen

2. Industri pupuk

3. Industri logam

4. Industri pulp dan kertas

5. Industri tekstil

6. Industri kimia

7. Industri otomotif

8. Industri makanan dan minuman

9. Industri kaca dan keramik

“Kami sedang menyusun peta jalan dekarbonisasi untuk masing-masing sektor, yang meliputi panduan teknis, kebijakan pendukung, kebutuhan teknologi dan pendanaan, serta kolaborasi lintas sektor,” jelas Andi.

Kemenperin menargetkan net zero emission sektor industri dapat tercapai pada 2050, lebih cepat 10 tahun dari target nasional. “Ini artinya, kami harus menyiapkan roadmap agar industri nasional bisa bertransformasi ke arah produksi rendah emisi dan ramah lingkungan dalam 25 tahun ke depan,” lanjut Andi.

Andi menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk asosiasi industri, pelaku usaha, akademisi, dan lembaga internasional. Keterlibatan kampus, seperti Universitas Binus, dinilai strategis dalam menciptakan inovasi teknologi untuk industri hijau.

“Kampus adalah lingkungan yang strategis untuk menciptakan solusi berbasis teknologi dan kreativitas bagi masa depan Indonesia hijau. Setiap ide dan inovasi dari ruang kampus memiliki potensi untuk menciptakan solusi nyata,” katanya.

Kegiatan AIGIS Goes to Campus ini merupakan bagian dari rangkaian The 2nd AIGIS 2025 yang akan digelar pada 20–22 Agustus 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Program AIGIS (Accelerating Industry Green Innovation Strategy) mengintegrasikan kebijakan, teknologi, kolaborasi lintas sektor, dan partisipasi publik untuk mempercepat transisi industri hijau.

Dalam AIGIS 2025, Kemenperin juga akan menginisiasi pembentukan Green Industry Service Company (GISCO). Lembaga ini dirancang sebagai agregator yang menjembatani kebutuhan industri dengan kemudahan akses teknologi rendah karbon dan pendanaan hijau.

“GISCO akan menjadi motor penggerak dekarbonisasi industri dalam negeri, terutama bagi pelaku usaha yang menghadapi kendala investasi teknologi hijau. Dengan GISCO, kita akan mempercepat transformasi industri menuju dekarbonisasi yang lebih masif dan efektif,” tegas Andi.

Melalui langkah-langkah ini, Kemenperin optimistis bahwa generasi muda, dunia usaha, dan pemerintah dapat bersinergi mewujudkan industri Indonesia yang lebih hijau, berdaya saing, dan berkelanjutan.