Presiden Prabowo Pimpin Rapat APBN, Menkeu Laporkan Defisit 2025 dan Persiapan RAPBN 2026

0
77
Rapat Terbatas
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat bersama jajaran menteri bidang perekonomian di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 22 Juli 2025. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama jajaran menteri bidang perekonomian di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (22/7) membahas sejumlah agenda strategis terkait anggaran negara, mulai dari laporan pelaksanaan APBN 2024, outlook fiskal 2025, hingga persiapan penyusunan RAPBN 2026.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu ia melaporkan perkembangan pembahasan Undang-Undang pelaporan dan pelaksanaan APBN 2024 yang tengah dibahas bersama Badan Anggaran DPR RI.

“Pertama mengenai rencana Undang-Undang mengenai pelaporan dan pelaksanaan APBN 2024 yang sekarang sedang dibahas dengan Badan Anggaran dan insyaallah bisa sesuai dengan audit BPK bahwa laporan keuangan pemerintah pusat adalah WTP,” ujar Sri Mulyani.

Selain itu, Menkeu memaparkan outlook fiskal tahun 2025 dengan defisit APBN yang diproyeksikan mencapai 2,78 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Capaian ini disebutnya mencerminkan keseimbangan antara potensi penerimaan negara dengan kebutuhan belanja untuk program prioritas pemerintah.

“Saya juga melapor kepada Bapak Presiden mengenai pembahasan di DPR mengenai APBN 2025. Terutama pembahasan sesudah laporan semester yang dalam hal ini beberapa kemajuan dari beberapa program pemerintah dilihat secara seksama,” jelasnya.

Dalam rapat tersebut, Menkeu turut memaparkan proses penyusunan nota keuangan dan RAPBN 2026 yang rencananya akan disampaikan Presiden Prabowo kepada DPR pada Agustus mendatang. RAPBN 2026 disusun untuk mengakomodasi berbagai program prioritas Presiden.

“Penyusunan RAPBN tersebut mengakomodir program prioritas Presiden mulai dari makan bergizi gratis, sekolah rakyat, koperasi Merah Putih, hingga penguatan ketahanan pangan,” kata Sri Mulyani.

Ia menambahkan, sejumlah program penting lain juga menjadi perhatian pemerintah, seperti peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen), perbaikan sekolah madrasah, pengembangan sekolah digital, hingga program peningkatan kualitas pendidikan tinggi, riset, dan inovasi teknologi.

“Dan juga program-program pemerintah lain yang sangat penting seperti pendidikan terutama Dikdasmen, perbaikan sekolah-sekolah madrasah, kemudian perbaikan dari sisi sekolah digital, dan juga dari Kemendiktisaintek,” katanya.