
(Vibizmedia – Jakarta) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyatakan akan melakukan penjadwalan ulang ekspor Liquefied Natural Gas (LNG) guna mengakomodasi peningkatan permintaan dari pasar domestik.
“Kami bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan para pembeli tengah mendiskusikan kembali jadwal pengiriman LNG,” ujar Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, dalam keterangan resminya, Senin (21/7/2025).
Menurut Kurnia, proses penyesuaian jadwal ini sudah dimulai sejak 2024, menyusul temuan SKK Migas terkait lonjakan kebutuhan LNG di dalam negeri. Ia menambahkan, para pembeli memahami situasi tersebut, sehingga kesepakatan komersial antarpelaku usaha dapat tercapai untuk menunda sementara sebagian ekspor LNG.
“Pengiriman akan tetap dilakukan di kemudian hari tanpa konsekuensi komersial tambahan,” jelasnya.
Kurnia juga memastikan bahwa pasokan LNG dalam negeri masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional. Salah satu faktor pendukungnya adalah peningkatan produksi dari fasilitas LNG BP Tangguh di Papua Barat.
“Kombinasi antara penundaan ekspor dan naiknya produksi domestik memungkinkan kami untuk terus memenuhi kebutuhan energi dalam negeri hingga saat ini,” kata Kurnia.
Ia memproyeksikan volume ekspor LNG tahun 2025 akan mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Diperkirakan sebanyak 150 kargo LNG akan diekspor, sementara konsumsi domestik mencapai 86 kargo.