(Vibizmedia – Jakarta) Kementerian Perindustrian terus mendorong percepatan transformasi digital di sektor manufaktur guna meningkatkan produktivitas dan daya saing industri nasional. Upaya ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Dalam mendukung agenda tersebut, Kemenperin melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) menginisiasi program sertifikasi kompetensi bagi manajer transformasi industri 4.0. Langkah ini bertujuan mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang mampu memimpin digitalisasi di sektor industri.
“Kegiatan ini adalah strategi kunci untuk mempersiapkan SDM yang mampu membawa perusahaan menuju predikat National Lighthouse Industri 4.0,” ujar Kepala BSKJI, Andi Rizaldi, di Jakarta, Senin (21/7).
Mengacu pada studi McKinsey & Company, digitalisasi berpotensi memberikan tambahan ekonomi hingga USD120 miliar bagi Indonesia pada 2025, dengan USD34 miliar di antaranya berasal dari sektor manufaktur. Untuk mewujudkan hal ini, sekitar 20% tenaga kerja perlu mengikuti pelatihan ulang atau reskilling.
National Lighthouse Industri 4.0 merupakan program nasional untuk menciptakan perusahaan percontohan dalam penerapan teknologi digital manufaktur. Perusahaan yang mencapai predikat ini dinilai mampu meningkatkan produktivitas hingga 22%, menurunkan biaya produksi hingga 78%, dan meningkatkan efisiensi energi sampai 40%.
“Lighthouse Industry turut mendorong inovasi nasional dan tercermin dalam peningkatan peringkat Global Innovation Index Indonesia ke posisi 54 dari 133 negara pada 2024,” ungkap Andi.
Sertifikasi kompetensi ditujukan kepada para profesional strategis di perusahaan, terutama yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan transformasi digital. Materi yang diujikan meliputi konsep industri 4.0, penyusunan roadmap, manajemen perubahan, hingga evaluasi implementasi teknologi digital.
“Sertifikasi ini mendukung pencapaian indikator Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), khususnya pada pilar manajemen dan organisasi,” jelas Andi.
Pelaksanaan sertifikasi dilakukan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik (BBSPJIKKP) – satu-satunya lembaga yang berwenang mensertifikasi manajer transformasi industri 4.0.
Kepala BBSPJIKKP, Hagung Eko Pawoko, menambahkan bahwa program ini memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan global.
“Manager yang tersertifikasi mampu merancang dan menjalankan strategi transformasi digital secara sistematis. Beberapa di antaranya bahkan telah mengantarkan perusahaannya menuju Global Lighthouse Industry 4.0 dari World Economic Forum,” jelas Hagung.
Ia berharap, ke depan lebih banyak perusahaan yang membekali SDM-nya dengan sertifikasi ini, sebagai bagian dari ekosistem Lighthouse Industry 4.0. Langkah tersebut sekaligus mendukung pencapaian visi Making Indonesia 4.0 untuk menjadikan sektor industri sebagai motor penggerak ekonomi nasional yang berdaya saing global.