(Vibizmedia-Nasional) Stasiun Manggarai, yang telah berdiri sejak 1 Mei 1918, kini semakin sibuk dan kian mantap sebagai pusat transit terbesar di Jakarta. Setiap harinya, rata-rata 17 ribu orang hilir-mudik di stasiun bersejarah ini, meningkat sekitar 6 persen dibandingkan tahun lalu.
Hingga saat ini, Stasiun Manggarai melayani 739 perjalanan kereta api per hari, terdiri dari 704 perjalanan KRL Commuter Line dan 35 perjalanan kereta jarak jauh. Di layanan Commuter Line saja, stasiun ini mencatat rata-rata 57,9 juta pengguna per tahun.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan bahwa integrasi transportasi menjadi kunci utama dalam pengembangan stasiun.
“Integrasi antara kereta api, bus, dan moda transportasi lainnya akan menciptakan ekosistem transportasi yang saling melengkapi dan memberikan solusi transportasi yang lebih terjangkau, cepat, dan ramah lingkungan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7).
Saat ini, Stasiun Manggarai telah terhubung dengan layanan TransJakarta dan memiliki titik jemput angkutan daring yang memudahkan akses penumpang menuju maupun dari stasiun.
Usai pemugaran besar pada 2022, Stasiun Manggarai kini memiliki dua lantai dengan 12 jalur aktif untuk melayani Commuter Line Jabodetabek. Stasiun ini menjadi simpul transit dengan rata-rata 180–190 ribu pengguna transit setiap harinya.
Rencana pengembangan ke depan juga terus dilakukan agar Manggarai benar-benar menjadi stasiun sentral yang lebih luas dan modern.
“Perubahan ini juga merupakan salah satu proses perubahan budaya dalam menggunakan Commuter Line, khususnya Commuter Line Bogor dan Commuter Line Bekasi,” imbuh Joni.
KAI Commuter memastikan terus berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk memastikan seluruh proyek pengembangan berjalan sesuai target. Harapannya, Stasiun Manggarai dapat melayani kebutuhan masyarakat yang terus meningkat dengan fasilitas yang lebih baik, aman, dan nyaman.
