Merdeka Fest 2025: Dorong Industri Lokal dan Gaya Hidup Sehat

0
231
Merdeka Fest 2025

(Vibizmedia – Jakarta) Gaya hidup sehat kini bukan lagi sekadar tren, tetapi telah menjadi bagian penting dari keseharian masyarakat. Kesadaran akan pentingnya kebugaran mendorong permintaan terhadap beragam produk pendukung aktivitas fisik, mulai dari pakaian dan sepatu olahraga, alat dan aksesoris olahraga, sepeda, hingga makanan dan minuman sehat.

Menangkap peluang tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Pameran Merdeka Fest 2025 di Plaza Pameran Industri, Gedung Kemenperin, Jakarta, pada 29 Juli–1 Agustus 2025. Pameran ini menjadi wadah promosi bagi industri kecil dan menengah (IKM) sekaligus platform strategis yang memadukan semangat nasionalisme, inovasi industri, dan gaya hidup sehat.

“Merdeka Fest bukan hanya ajang promosi produk IKM, tapi juga simbol sinergi antara industri dan masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya hidup aktif serta bangga menggunakan produk lokal,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat pembukaan acara, Selasa (29/7).

Dengan mengusung tema “Hidup Sehat dengan Produk Lokal”, pameran ini mengajak masyarakat memulai gaya hidup sehat dari rumah menggunakan produk lokal yang terjangkau dan berkualitas tinggi. Menperin menegaskan bahwa keberhasilan penguatan industri tidak hanya bertumpu pada pemerintah, tetapi memerlukan kolaborasi pelaku usaha, akademisi, komunitas, media, dan konsumen.


Partisipasi dan Kegiatan

Direktur Jenderal IKMA, Reni Yanita, menyampaikan bahwa pameran ini menjadi bagian dari peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Sebanyak 37 IKM berpartisipasi, terdiri atas:

  • 3 industri alat olahraga,
  • 1 industri sepeda dan aksesoris,
  • 15 industri makanan dan minuman sehat,
  • 16 industri pakaian dan sepatu olahraga.

Acara juga dilengkapi dengan talkshow, demo masak, dan senam aerobik untuk menarik minat pengunjung dan memperluas interaksi.


Industri Olahraga Tumbuh Positif

Menperin mengungkapkan bahwa beberapa subsektor industri olahraga Indonesia telah memiliki daya saing global.

Pakaian olahraga menjadi salah satu unggulan dengan nilai ekspor 2024 mencapai USD 480 juta, mengalir ke AS, Jepang, Jerman, dan Korea Selatan. Permintaan domestik pun naik pesat, didorong tren kebugaran, maraton, dan olahraga rekreasional. Menurut Statista Market Insights (2024), pasar sportswear nasional diproyeksikan tumbuh 7–8% CAGR hingga 2027, terutama pada segmen athleisure dan pakaian berbasis teknologi.

Sepatu olahraga juga mencatat kinerja impresif, dengan nilai ekspor Januari–April 2025 mencapai USD 1,39 miliar. Indonesia kini menjadi eksportir alas kaki terbesar ke-3 dunia, memproduksi sekitar 450 juta pasang per tahun dan menyerap 500 ribu tenaga kerja.

Pasar global sepatu olahraga diproyeksikan mencapai USD 130 miliar pada 2027 (CAGR 5% periode 2023–2027), membuka peluang besar bagi pelaku industri lokal, termasuk IKM di sentra produksi seperti Cibaduyut, Magetan, Garut, dan Padang.

Alat olahraga pun menunjukkan tren positif, dengan nilai ekspor nasional 2024 sebesar USD 275,29 juta. Secara global, pasar alat olahraga diperkirakan tumbuh 5–7% CAGR hingga 2028 mencapai USD 185 miliar. Di dalam negeri, tingginya permintaan membuka peluang strategis bagi pelaku IKM lokal.

Industri sepeda dan aksesoris juga berkembang pesat. Ekspor 2024 diperkirakan mencapai USD 119 juta dengan pasar utama Belanda, Jerman, Jepang, dan Malaysia. Pasar domestik diproyeksikan menembus USD 1,1 miliar pada 2027 (CAGR 6–8%), didukung program pemerintah seperti Hari Bersepeda Nasional dan pembangunan jalur sepeda.


Dukungan dan Strategi

Kemenperin melalui Ditjen IKMA berkomitmen memperkuat peran sentra industri, mendorong penggunaan teknologi maju, serta memberikan dukungan berupa:

  • sertifikasi dan standardisasi produk,
  • peningkatan kapasitas SDM,
  • fasilitasi promosi dan pameran,
  • pengembangan jejaring dan kemitraan industri.
  • “Bangga Buatan Indonesia harus menjadi gerakan nyata, aktif, dan berkelanjutan. Gunakan produk dalam negeri bukan sekadar karena cinta tanah air, tetapi karena unggul, relevan, dan membanggakan,” tegas Menperin.