Lewat AIGIS Goes to Campus, Kemenperin Siapkan Talenta Industri Hijau

0
249
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Kemenperin)

(Vibizmedia – Jakarta) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam mempercepat transisi menuju industri hijau yang inklusif dan berkelanjutan. Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, selain teknologi dan regulasi, keterlibatan aktif pemuda menjadi kunci terwujudnya industri rendah karbon di masa depan.

Melalui program AIGIS Goes to Campus, Kemenperin mengajak mahasiswa tidak sekadar menjadi peserta, tetapi turut menjadi penggerak utama perubahan. “Kami ingin generasi muda menjadi motor transisi menuju industri rendah karbon,” ujar Agus di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Kemenperin telah menyiapkan strategi pembukaan lapangan kerja hijau (green jobs) yang relevan dengan kompetensi generasi muda. Balai Diklat Industri dan sekolah vokasi di bawah Kemenperin kini mengembangkan kurikulum green competencies, seperti efisiensi energi, teknologi rendah karbon, dan praktik daur ulang. Selain itu, kewirausahaan hijau terus didorong melalui program Startup4Industry yang menghubungkan startup teknologi dengan industri kecil menengah (IKM) di sektor energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan ekonomi sirkular.

Untuk memperkuat ekosistem industri hijau, Kemenperin mengusung tiga pilar utama: kebijakan inklusif, ekosistem inovatif, dan partisipasi aktif pemuda. Pilar ini menjadi dasar penyusunan regulasi ramah lingkungan, kerja sama dengan universitas sebagai inkubator ide keberlanjutan, serta pelibatan pemuda sebagai mitra strategis.

Kemenperin juga telah menyusun peta jalan dekarbonisasi untuk sembilan sektor industri prioritas dan membentuk Green Industry Service Company (GISCO) sebagai penghubung industri dengan pembiayaan hijau dan layanan teknologi. Di tingkat nasional, agenda seperti Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) dan Forum Industri Hijau menjadi wadah kolaborasi multipihak dalam berbagi praktik terbaik dan memperkuat sinergi.

Dalam AIGIS Youth Green Forum bertema Future Green Begins, Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto menekankan pentingnya kedekatan dengan akademisi untuk menumbuhkan keterikatan emosional dan intelektual generasi muda pada sektor industri. “Kurikulum kampus juga perlu menyesuaikan konsep talenta industri hijau agar tercipta inovasi dan sistem baru yang menopang implementasi industri berkelanjutan,” jelasnya.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, menambahkan bahwa tren green jobs akan terus meningkat seiring bertambahnya kesadaran industri terhadap keberlanjutan. PT TMMIN sendiri telah membentuk Capability Center untuk mengembangkan SDM di bidang industri hijau.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, menjelaskan bahwa AIGIS Goes to Campus merupakan bagian dari penguatan agenda transisi industri menuju rendah emisi karbon, sekaligus rangkaian pra-acara menuju The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025. Program ini menghadirkan talkshow di empat universitas besar, kompetisi inovasi AIGIS Green Scientific Competition, dan Youth Green Forum sebagai ajang dialog mahasiswa dengan Menperin.

Acara ini dihadiri lebih dari 200 peserta, termasuk mahasiswa, dosen, narasumber, sponsor utama PT TMMIN, dan para pemangku kepentingan industri hijau. Menperin juga menyerahkan penghargaan kepada lima karya terbaik dari kompetisi inovasi, yang berasal dari UI, Unpad, Trisakti, Binus, Politeknik STTT Bandung, serta satu peserta terbaik Toyota Eco Youth 2024 dari SMAN Bali Mandara.

“Kompetisi ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi pemicu semangat inovasi generasi muda untuk membangun industri yang mendukung ekonomi nasional berkelanjutan, adil secara sosial, dan menghormati nilai kemanusiaan,” pungkas Andi.