Kementerian Transmigrasi dan Kemnaker Kolaborasi Tingkatkan Kualitas Calon Transmigran

0
181
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli. FOTO: KEMENAKER

(Vibizmedia-Nasional) Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) transmigran, Kementerian Transmigrasi menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Kolaborasi ini bertujuan untuk membekali para calon transmigran dengan keterampilan dan sertifikasi yang sesuai kebutuhan industri, baik untuk pasar kerja dalam negeri maupun luar negeri.

Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyatakan bahwa sinergi ini akan memanfaatkan Balai Pelatihan Tenaga Kerja milik Kemnaker yang tersebar di berbagai daerah untuk meningkatkan kompetensi para calon transmigran.

“Kami ingin calon transmigran menjalani pelatihan terlebih dahulu agar mereka memiliki keterampilan dan sertifikasi yang dapat digunakan untuk bekerja di sektor industri. Misalnya, pelatihan las bersertifikat dapat menghasilkan gaji hingga Rp 17 juta per bulan,” ujar Iftitah dalam keterangan tertulis, Selasa (5/8).

Pernyataan ini disampaikan Iftitah usai pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli di Jakarta, Senin (4/8). Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak juga membahas strategi pelatihan untuk transmigran lokal Papua, khususnya di kawasan Sorong.

Menurut Iftitah, transmigrasi saat ini bukan hanya perpindahan penduduk, melainkan strategi untuk menciptakan pusat-pusat ekonomi baru berbasis industri dan investasi. Oleh karena itu, transmigran harus dibekali dengan keterampilan unggul dan siap kerja.

“Pentingnya kolaborasi lintas kementerian adalah untuk mengubah persepsi publik terhadap transmigrasi. Transmigrasi hari ini adalah bagian dari agenda ekonomi nasional. Kami ingin transmigran tidak hanya menjadi buruh, tapi juga pemilik,” tegasnya. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden agar rakyat menjadi pemilik utama ekonomi.

Kedua menteri sepakat untuk menyusun nota kesepahaman (MoU) sebagai dasar kerja sama yang berkelanjutan. Ruang lingkup sinergi ini mencakup:

– Penyediaan pelatihan berbasis kompetensi,

– Sertifikasi resmi melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),

– Pemetaan kebutuhan industri,

– Penempatan kerja di dalam dan luar negeri, termasuk pasar tenaga kerja Jepang.

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Transmigrasi akan membentuk tim kerja bersama Kemnaker untuk mengembangkan model pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan karakteristik daerah transmigrasi.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan kualitas SDM transmigran.

“Kemenaker siap menurunkan langsung para instruktur ke kawasan-kawasan transmigrasi guna meningkatkan kualitas SDM transmigran,” ujarnya.

Pelatihan teknik kejuruan bagi calon transmigran akan dilakukan di balai-balai pelatihan milik Kemnaker yang tersebar di sejumlah wilayah seperti Bali, Fakfak, Biak, Kerom, Sorong, dan Merauke. Balai pelatihan tersebut telah dilengkapi dengan fasilitas pelatihan untuk berbagai bidang seperti teknik listrik, pengelasan, pertanian, tata busana, hingga teknologi informasi.

Dengan kolaborasi lintas kementerian ini, pemerintah berharap program transmigrasi tidak hanya menciptakan pusat-pusat permukiman baru, tetapi juga menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi daerah berbasis sumber daya manusia unggul.