Pemerintah Dorong Investasi dan Konsumsi Rumah Tangga untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi

0
107
Konsumsi Rumah Tangga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memberikan keterangannya setelah Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 7 Agustus 2025. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah Indonesia terus berkomitmen menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai strategi, termasuk percepatan investasi, kemudahan perizinan berusaha, serta peningkatan konsumsi rumah tangga. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8).

Airlangga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tercatat sebesar 5,12 persen dan merupakan salah satu yang tertinggi di antara negara-negara anggota G20 maupun ASEAN.

“Bapak Presiden memberi arahan terkait dengan perkembangan perekonomian. Dan perkembangan perekonomian dengan pertumbuhan 5,12 persen. Kita ini menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN,” ujar Airlangga.

Pertumbuhan ini juga tercermin dari meningkatnya penyerapan tenaga kerja. Menurut Airlangga, 97,73 persen penduduk dalam angkatan kerja telah terserap, setara dengan 3,59 juta orang dalam satu tahun terakhir.

Presiden Prabowo, lanjut Airlangga, juga menekankan pentingnya daya saing nasional melalui percepatan reformasi perizinan berusaha. Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) baru yang menerapkan metode positif list, yang kini diintegrasikan dalam sistem perizinan Online Single Submission (OSS).

“Pemerintah telah mengeluarkan PP yang terkait dengan kemudahan perizinan yang menggunakan metode positif. Ini perlu disosialisasikan dengan seluruh kelembagaan agar sistem OSS bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Menghadapi semester kedua 2025, pemerintah memfokuskan perhatian pada daya beli masyarakat dan peningkatan konsumsi rumah tangga. Sejumlah program pun telah disiapkan, antara lain:

– Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)

– Peluncuran KUR Perumahan: Kredit ini bersifat revolving, memungkinkan plafon Rp5 miliar diputar hingga Rp20 miliar.

– Hanya melibatkan kontraktor dari UMKM untuk mendukung sektor konstruksi rakyat.

– PPN DTP 100 persen untuk pembelian rumah hingga Rp2 miliar tetap dilanjutkan hingga akhir 2025.

“KUR perumahan itu kreditnya bersifat revolving dengan Rp5 miliar bisa di-revolve 4 kali. Sehingga bisa disiapkan sampai Rp20 miliar. Itu untuk mendorong sektor konstruksi dan melibatkan kontraktor UMKM,” terang Airlangga.

Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan program strategis menjelang Natal dan Tahun Baru guna menjaga stabilitas konsumsi domestik.

Terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2026, Presiden dijadwalkan menyampaikan agenda khusus pada 15 Agustus 2025. Namun demikian, Presiden Prabowo menekankan bahwa program-program non-anggaran yang dapat memperkuat iklim investasi tetap harus menjadi prioritas utama seluruh kementerian dan lembaga.

“Arahan Bapak Presiden, tentu seluruh program yang terkait dengan non-anggaran ini harus terus didorong oleh Kementerian dan Lembaga. Karena investasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi selanjutnya,” pungkas Airlangga.