(Vibizmedia – Jakarta) Pemerintah kembali melaksanakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) secara nasional mulai Agustus hingga November 2025. Program ini menargetkan anak-anak usia sekolah dasar di seluruh Indonesia, sebagai upaya strategis untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit menular berbahaya seperti campak, rubela, difteri, tetanus, dan kanker leher rahim (serviks).
BIAS adalah program imunisasi rutin yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, dan diberikan kepada siswa di SD, MI, madrasah, pesantren, serta anak-anak yang tidak bersekolah melalui layanan Puskesmas atau Posyandu. Vaksin yang diberikan berfungsi sebagai penguat (booster) dan pelengkap dari imunisasi dasar yang pernah diterima anak sebelumnya.
Melalui BIAS, pemerintah ingin memastikan bahwa setiap anak mendapatkan hak atas perlindungan kesehatan, sekaligus menyiapkan generasi masa depan yang lebih sehat dan produktif.
Mencegah Penyakit Serius Sejak Dini
Program BIAS bertujuan mencegah lima penyakit utama yang bisa menimbulkan komplikasi berat bahkan kematian. Campak, misalnya, dapat menyebabkan pneumonia dan radang otak. Rubela sangat berbahaya bagi janin bila menyerang ibu hamil. Difteri adalah infeksi menular yang menyerang saluran pernapasan, sementara tetanus dapat menyebabkan kejang otot parah hingga kematian. Satu lagi adalah kanker leher rahim yang disebabkan oleh infeksi HPV, dan imunisasi HPV diberikan khusus kepada anak perempuan sebagai bentuk pencegahan sejak dini.
Jadwal Imunisasi BIAS 2025
Pelaksanaan imunisasi akan disesuaikan dengan kelas dan usia anak. Pada bulan Agustus, siswa kelas 1 akan menerima vaksin campak-rubela, sedangkan anak perempuan di kelas 2 akan mendapatkan vaksin HPV. Anak perempuan di kelas 6 dan 9 yang belum sempat divaksin HPV juga dapat mengikuti imunisasi kejar di bulan yang sama.
Kemudian pada bulan November, siswa kelas 1 akan menerima vaksin difteri-tetanus (DT), siswa kelas 2 akan mendapat vaksin Td (tetanus-difteri ringan), dan vaksin Td juga akan diberikan kepada siswa kelas 5.
Anak-anak yang tidak bersekolah tetap menjadi bagian dari sasaran BIAS dan dapat memperoleh vaksin di fasilitas kesehatan sesuai jadwal.
Imunisasi Aman, Tapi Perhatikan Kondisi Anak
Sebelum imunisasi, orang tua perlu memastikan bahwa anak dalam kondisi sehat, sudah sarapan, dan telah mengisi formulir skrining dari sekolah. Efek samping ringan seperti demam, nyeri, atau bengkak bisa saja terjadi, namun dapat ditangani dengan obat penurun panas atau kompres dingin. Bila keluhan tidak membaik dalam tiga hari, segera bawa anak ke Puskesmas.
Jika ada anak yang terlewat, imunisasi tetap dapat dilakukan di Puskesmas terdekat. Cukup melapor kepada guru UKS atau langsung ke fasilitas kesehatan.
Perlu Dukungan Semua Pihak
Keberhasilan BIAS 2025 sangat bergantung pada partisipasi semua pihak. Orang tua diharapkan memastikan anak ikut imunisasi tepat waktu. Guru dan tenaga UKS perlu memberikan edukasi tentang pentingnya imunisasi, sementara masyarakat diharapkan mendukung pelaksanaan program ini di lingkungan sekitar.
Melalui BIAS 2025, pemerintah berkomitmen memberikan perlindungan menyeluruh kepada anak-anak Indonesia dari penyakit menular. Lebih dari itu, program ini merupakan bentuk investasi jangka panjang demi mewujudkan generasi yang sehat, kuat, dan siap bersaing.