Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Dukung Kedaulatan Teknologi Indonesia di KSTI 2025

0
314
Sains
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi sejumlah pameran inovasi teknologi unggulan nasional di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), Provinsi Jawa Barat, pada Kamis, 7 Agustus 2025. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengawali kegiatannya dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) Tahun 2025 dengan meninjau langsung pameran inovasi teknologi unggulan nasional di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), Provinsi Jawa Barat.

Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo melihat secara langsung berbagai pencapaian dan terobosan anak bangsa yang ditampilkan dalam pameran. Pameran tersebut mencakup delapan sektor prioritas nasional: energi, pertahanan, digitalisasi (termasuk kecerdasan buatan dan semikonduktor), hilirisasi, kesehatan, pangan, maritim, serta material dan manufaktur maju.

Salah satu peserta pameran, PT Pertamina (Persero), menghadirkan inovasi di sektor energi, seperti Katalis Merah Putih dan rig pengeboran minyak dan gas buatan dalam negeri. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyambut positif kehadiran Presiden Prabowo.

“Kita harapkan dengan inovasi-inovasi yang kami tampilkan hari ini, kontribusi peningkatan migas bisa meningkat di masa yang akan datang, sehingga target Bapak Presiden Prabowo untuk lifting migas naik dan ketahanan energi nasional terjaga bisa tercapai,” ujar Fadjar.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengakselerasi pengembangan teknologi. “Tantangannya tentu pertama teknologi ya, karena teknologi ini terus berkembang. Oleh sebab itu, kita juga harus membuka diri, berkolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya dengan ITB yang juga concern soal teknologi,” imbuhnya.

Dari sektor kesehatan, Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Science Techno Park turut memperkenalkan teknologi ventilator adaptif yang mampu menyesuaikan kebutuhan oksigen pasien secara real-time. Deputy Director UGM Science Techno Park, Prof. Sang Kompiang Wirawan, menyebut ventilator ini sudah mengantongi izin edar dan siap diproduksi massal.

“Ventilator ini sangat spesial. Selama ini pasien harus menyesuaikan dengan ventilator, tetapi ventilator ini yang akan menyesuaikan dengan pasien. Jadi ini merupakan inovasi baru yang lebih adaptif terhadap kondisi pasien,” jelas Prof. Kompiang.

Ia menegaskan bahwa negara memiliki peran penting dalam proses hilirisasi inovasi. “Yang penting sekarang itu adalah negaralah sebagai pembeli pertama inovasi-inovasi anak bangsa. Itu nanti bisa dimanfaatkan oleh BUMN, pemerintah daerah, hingga pemerintah pusat. Artinya apa? Negara hadir sebagai off-taker,” tegasnya.

Konvensi KSTI 2025 menjadi ajang kolaborasi strategis antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri dalam membangun kedaulatan teknologi nasional. Kehadiran langsung Presiden Prabowo dalam pameran sebelum menyampaikan pidato utama menunjukkan komitmen negara untuk hadir dan mendorong kemajuan sains dan teknologi sebagai fondasi pembangunan Indonesia ke depan.

“Dukungan yang sangat baik ya dari Bapak Presiden selaku Kepala Negara bisa hadir di acara pameran sains dan teknologi. Kehadiran beliau di sini kita harapkan menjadi pemicu atau motivasi supaya sains dan teknologi di Indonesia ini bisa semakin maju,” pungkas Fadjar.