Pertamina Kirim SAF Berbahan Minyak Jelantah untuk Penerbangan Perdana

0
182

(Vibizmedia – Jakarta) Setelah melalui serangkaian uji kualitas di laboratorium PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap dan Lemigas, Pertamina resmi mengirimkan perdana produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak jelantah (Used Cooking Oil / UCO). Langkah ini menjadi tonggak penting dalam peta jalan pengembangan SAF Indonesia.

Direktur Utama KPI, Taufik Adityawarman, menyatakan kebanggaannya karena pengiriman perdana ini ditujukan untuk penerbangan Pelita Air Services rute Jakarta–Denpasar pada pertengahan Agustus 2025. Sebanyak 32 kiloliter SAF dari Kilang Cilacap telah disiapkan.

Menurut Taufik, produksi SAF ini mampu mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan avtur fosil, sejalan dengan target pemerintah mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih cepat. Maskapai pengguna SAF Pertamina akan memperoleh Proof of Sustainability dari ISCC CORSIA sebagai bukti rantai pasok memenuhi standar keberlanjutan.

Minyak jelantah yang digunakan diproses di Green Refinery Cilacap dengan teknologi Co-Processing UCO dan Katalis Merah Putih hasil produksi dalam negeri. Produk SAF Pertamina telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan Def Stan 91-091, menjadikannya SAF bersertifikat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.

Tahap awal produksi menargetkan kapasitas 9 metric barrel dengan komposisi 2–3% UCO. Pertamina juga menyiapkan pengiriman 1,7 juta liter SAF ke Bandara Soekarno-Hatta melalui jalur laut.

Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menegaskan bahwa SAF menandai langkah awal bisnis masa depan Pertamina, sekaligus menjadikannya satu-satunya produsen SAF Co-Processing di ASEAN. Sementara itu, Pertamina Patra Niaga menggandeng masyarakat untuk mengumpulkan minyak jelantah melalui SPBU di Jakarta.

Direktur Utama Pelita Air Services, Dendy Kurniawan, menyambut baik kerja sama ini dan bangga menjadi maskapai pertama yang menguji SAF Pertamina. Komisaris Independen KPI, Prabunindya Revta Revolusi, menilai SAF ini meningkatkan daya tawar Indonesia di panggung internasional, sementara Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, menekankan pentingnya menjaga mutu dan memperluas produksi ke Kilang Dumai dan Balongan.

Produksi SAF ini menjadi kado HUT ke-80 RI, sekaligus simbol semangat kemerdekaan untuk kemandirian energi nasional.