Pertamina Luncurkan SAF dari Minyak Jelantah, Tonggak Baru Energi Hijau Nasional

0
146
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Group sukses menghasilkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak jelantah.

(Vibizmedia – Jakarta) PT Pertamina (Persero) terus mempercepat pengembangan produksi energi hijau untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

Salah satu inovasi terbarunya adalah Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF), bahan bakar ramah lingkungan yang menjadi bagian dari strategi transisi energi bersih, pengurangan emisi, dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Dalam kegiatan Lifting Perdana SAF di Kilang Pertamina Cilacap, Selasa (12/8/2025), Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan mengungkapkan keberhasilan perusahaan mengolah minyak jelantah (used cooking oil/UCO) menjadi bahan baku SAF.

“Ini adalah karya luar biasa anak bangsa yang membuktikan kemampuan kita membuat terobosan besar. Pertamina mampu menjadi pelopor di Asia Tenggara,” ujar Iriawan.

Produksi SAF berbahan minyak jelantah ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan energi hijau nasional. Prosesnya menggunakan katalis Merah Putih, hasil inovasi Pertamina bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), dan telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 serta DefStan 91-091. Pertamina SAF pun menjadi produk pertama di Asia Tenggara yang memperoleh sertifikasi resmi, serta mengantongi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dari hulu hingga hilir.

Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza menilai capaian ini sebagai langkah signifikan untuk mendukung dekarbonisasi global dan komitmen nasional menuju NZE 2060.

“Pengembangan energi hijau memerlukan keberanian, prinsip, dan komitmen dari seluruh tingkatan manajemen. Kita sepakat membuat terobosan strategis yang sesuai perkembangan pasar, menguntungkan, dan berkelanjutan,” kata Oki.

Dalam rangka HUT ke-80 RI, Pertamina menyiapkan sekitar 32 kiloliter SAF berbahan minyak jelantah untuk digunakan pada salah satu penerbangan Pelita Air pertengahan Agustus mendatang.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan bahwa pengembangan energi hijau merupakan bagian dari strategi pertumbuhan ganda perusahaan. Selain menjaga ketahanan energi, langkah ini juga memperkuat industri dalam negeri.

“Sebagai BUMN Energi, Pertamina memiliki posisi strategis untuk menjaga ketahanan energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Fadjar.