Presiden Prabowo Komitmen Mewujudkan Program MBG dan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

0
211
Sidang Tahunan MPR
Presiden Prabowo menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk merealisasikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional sebagai fondasi membangun generasi emas Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Presiden mengungkapkan, dalam tujuh bulan pelaksanaan, program MBG telah menjangkau 20 juta anak sekolah, anak prasekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Atas capaian tersebut, ia memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi memastikan program berjalan lancar.

“Saya tadi ucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Gizi Nasional, saudara dan anggotamu telah bekerja dengan baik,” ujarnya.

Presiden juga menyampaikan terima kasih kepada TNI, Polri, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, berbagai organisasi kemasyarakatan, koperasi, dan yayasan yang bergotong royong membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di seluruh provinsi.

Menurutnya, MBG bukan sekadar program sosial, melainkan investasi jangka panjang yang diakui PBB sebagai salah satu yang terbaik untuk pembangunan sebuah bangsa. Ia menyebut dampak positif program ini sudah terlihat, mulai dari meningkatnya angka kehadiran dan prestasi siswa di sekolah, hingga terciptanya peluang ekonomi di tingkat desa.

“Per hari ini sudah ada 5.800 Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi di 38 provinsi. MBG telah menciptakan 290.000 lapangan kerja baru di dapur-dapur, dan melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM. MBG mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa,” kata Presiden.

Selain perbaikan gizi generasi muda, pemerintah juga fokus memastikan kemandirian pangan nasional. Presiden memaparkan langkah strategis seperti pembukaan jutaan hektare sawah baru di Kalimantan, Sumatera, dan Papua, serta pemangkasan birokrasi penyaluran pupuk agar langsung diterima petani.

“Hari ini kita surplus produksi beras. Stok cadangan beras nasional kita lebih dari 4 juta ton — tertinggi sepanjang sejarah NKRI. Untuk pertama kali dalam puluhan tahun, Indonesia kembali mengekspor beras dan jagung. Saya perhatikan di mana-mana para petani tersenyum karena harga gabah stabil dan penghasilan mereka meningkat,” ucapnya.

Presiden juga menegaskan sikap tegas pemerintah terhadap praktik curang di sektor pangan, termasuk penimbunan dan manipulasi harga, yang ia sebut sebagai “serakahnomics”.

“Usaha penggilingan beras skala besar harus mendapat izin khusus dari pemerintah kalau mereka masih mau bergerak di bidang ini. Kalau tidak, yang besar silakan pindah ke bidang lain. Jangan bermain di atas kebutuhan dasar rakyat Indonesia,” tegasnya.