Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Sejalan dengan Komitmen Penurunan Emisi Karbon

0
286
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Kemenperin)

(Vibizmedia – Jakarta) Pemerintah menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada 2029 harus berjalan seiring dengan komitmen penurunan emisi karbon. Hal ini disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, di Jakarta.

Hashim menekankan, percepatan pertumbuhan ekonomi pasti meningkatkan emisi karbon, sehingga dibutuhkan strategi yang jelas agar pembangunan tidak membebani lingkungan. “Target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029 tentu akan menghasilkan lebih banyak emisi karbon. Karena itu, diperlukan upaya serius agar peningkatan ekonomi sejalan dengan penurunan emisi, bukan sebaliknya,” ujarnya.

Menurutnya, Indonesia memiliki peluang besar untuk membuktikan bahwa pembangunan hijau bisa menjadi motor pertumbuhan. Integrasi investasi energi bersih, efisiensi industri, dan teknologi rendah karbon diyakini mampu mendukung pencapaian target tersebut.

Senada, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya sinergi antara pertumbuhan ekonomi dan kebijakan lingkungan. “Pertumbuhan ekonomi tidak boleh dipertentangkan dengan upaya menurunkan emisi karbon di sektor industri. Justru keduanya harus berjalan seiring,” ujarnya.

Menperin menjelaskan, sektor industri menyumbang sekitar 30 persen emisi CO2 di Indonesia. Karena itu, percepatan transformasi industri hijau menjadi kebutuhan mendesak, baik untuk keberlanjutan lingkungan maupun menjaga daya saing nasional di tengah tren ekonomi hijau global.

Ia menambahkan, transformasi menuju industri hijau bukan sekadar biaya, melainkan investasi strategis yang sejalan dengan visi Asta Cita Presiden, khususnya pada poin swasembada energi, penciptaan lapangan kerja hijau, hilirisasi industri, hingga penyelarasan pembangunan dengan lingkungan.

Pada ajang The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025, Menperin menyampaikan bahwa kegiatan tersebut digelar dengan tiga prinsip utama: Zero Emission, Zero Waste, dan Zero APBN, berkat kolaborasi Kemenperin, lembaga riset, dunia usaha, serta dukungan sponsor utama.

Selain itu, AIGIS juga menjadi momentum pemberian penghargaan bagi pelaku industri, auditor, lembaga sertifikasi, dan pemerintah daerah yang berkomitmen terhadap penerapan prinsip industri hijau.

Menperin mengajak seluruh pemangku kepentingan melihat agenda dekarbonisasi sebagai peluang. “Transformasi menuju industri hijau adalah perjalanan panjang yang membutuhkan visi, inovasi, dan kolaborasi. Dengan efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan, teknologi CCU, dan ekonomi sirkular, Indonesia bukan hanya menjaga daya saing global, tetapi juga berkontribusi pada kelestarian bumi,” pungkasnya.