(Vibizmedia – Jakarta) Meskipun masih diliputi ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 diperkirakan sedikit membaik ke level 3% dengan tren inflasi yang mulai menurun. Di tengah kondisi tersebut, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan optimisme dengan realisasi pertumbuhan yang kuat dan relatif lebih tinggi dibandingkan negara lain.
“Ekonomi Indonesia mencatat kinerja positif dengan pertumbuhan 5,12% (yoy) pada Kuartal II-2025, disertai inflasi yang terkendali. Capaian ini mencerminkan efektivitas koordinasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil dalam menjaga stabilitas makroekonomi. Selain itu, Indonesia terus mengupayakan terobosan melalui perluasan layanan digital, peningkatan investasi asing, serta reformasi struktural,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara Peluncuran Media SUAR di Jakarta, Kamis (21/8).
Airlangga menambahkan, ekonomi digital kini telah berkembang menjadi mesin utama pertumbuhan. Dengan 212 juta pengguna internet aktif dan 59,3% masyarakat terbiasa berbelanja online, nilai ekonomi internet Indonesia diproyeksikan mencapai sekitar USD360 miliar dalam gross merchandise volume (GMV) pada 2030.
“Digitalisasi memicu disrupsi di berbagai sektor, salah satunya pada sistem pembayaran. Tren transaksi digital payment terus meningkat, mendorong pergeseran menuju cashless society. Namun, disparitas antara kota besar dan kecil masih menjadi tantangan yang perlu dicermati. Melalui DEFA, Indonesia juga aktif mendorong capaian ekonomi digital di kawasan ASEAN,” jelasnya.
Selain digitalisasi, Pemerintah berkomitmen memperkuat sumber pertumbuhan baru seperti diversifikasi pasar ekspor, pengembangan ekonomi kreatif, hilirisasi industri termasuk semikonduktor, serta transisi energi melalui kendaraan listrik, biodiesel, EBT, dan ketenagalistrikan. Langkah-langkah strategis ini akan lebih efektif bila didukung kolaborasi antara Pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan media.
“Kolaborasi lintas sektor dan inovasi menjadi kunci dalam memajukan perekonomian nasional. Pemerintah juga mendorong iklim usaha yang kondusif, belanja negara yang lebih efektif, pemberdayaan UMKM berbasis teknologi, hingga regulasi yang mendukung digitalisasi dan kemandirian energi,” lanjut Airlangga.
Terkait hadirnya SUAR, Airlangga berharap media tersebut bisa menjadi ruang penyajian informasi yang produktif dan solutif di tengah ketidakpastian global.
“Peluncuran SUAR ini saya harapkan menjadi titik awal optimisme, menghadirkan informasi yang tidak hanya membahas masalah, tetapi juga solusi dan peluang bagi dunia usaha. Kehadiran SUAR sangat penting di era ekonomi global yang penuh tantangan,” tutupnya.
Acara ini turut dihadiri Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo, Staf Ahli Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani, CEO sekaligus Editor in Chief SUAR Sutta Dharmasaputra, Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat, serta Ketua Umum APKASI Bursah Zarnubi.