(Vibizmedia – Jakarta) Di tengah capaian positif pertumbuhan ekonomi nasional yang solid, Pemerintah menekankan pentingnya pemerataan hasil pembangunan hingga ke daerah. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk mengurangi disparitas sekaligus menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru.
Komitmen ini diwujudkan melalui sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pelaku usaha, akademisi, dan tokoh masyarakat guna mendorong potensi ekonomi di Jawa Timur, khususnya di Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, dan Ponorogo.
“Potensi di lima kabupaten/kota Jawa Timur tersebut telah masuk dalam perencanaan pembangunan provinsi. Pengembangannya diyakini mampu memperkuat konsumsi rumah tangga sekaligus menumbuhkan ekonomi daerah,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat menjadi moderator dalam Sarasehan Percepatan Ekonomi Daerah di Kota Madiun, Jumat (22/08). Acara tersebut juga dihadiri Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono serta perwakilan Kementerian/Lembaga terkait.
Pemerintah menekankan pembangunan kawasan terintegrasi sebagai kunci dalam mengatasi ketimpangan, memperluas pusat pertumbuhan, dan mendukung transformasi ekonomi nasional. Sejalan dengan program prioritas, berbagai inisiatif seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), Sekolah Rakyat, ketahanan pangan, energi, hingga pengembangan KEK terus didorong sebagai motor penggerak ekonomi lokal sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Kontribusi remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan memacu tumbuhnya usaha produktif di desa. Pemerintah berkomitmen memperkuat kebijakan perlindungan sekaligus pemberdayaan PMI agar memberi nilai tambah lebih besar bagi pembangunan daerah.
Selain itu, integrasi destinasi wisata unggulan seperti Telaga Sarangan di Magetan, Pantai Klayar di Pacitan, dan Telaga Ngebel di Ponorogo turut menjadi fokus. Melalui pengembangan pariwisata dan penyelenggaraan event berskala nasional maupun internasional, sektor ini diharapkan dapat menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi daerah.
“Dari hasil diskusi mengenai potensi Jawa Timur, kita merumuskan program dan proyek bersama, khususnya integrasi destinasi wisata dalam kawasan pariwisata,” pungkas Susiwijono.
Acara ini juga dihadiri Anggota I BPK RI, Sekjen Dewan Nasional KEK, Wakil Gubernur Jawa Timur, kepala daerah setempat, pejabat Kementerian/Lembaga, asosiasi usaha, hingga akademisi.