(Vibizmedia-Nasional) Pembangunan infrastruktur tetap menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada tahun anggaran 2026. Berdasarkan Buku Nota Keuangan dan RAPBN 2026 yang dirilis Minggu (24/8/2025), pemerintah menyiapkan anggaran fungsi ekonomi sebesar Rp820,37 triliun, sebagian besar untuk mendukung pembangunan infrastruktur strategis.
Untuk sektor jalan, pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 28,19 kilometer, jalan nasional baru sepanjang 194,75 kilometer, serta preservasi jalan nasional sepanjang 1.507,08 kilometer. Selain itu, akan dibangun jembatan sepanjang 3,95 kilometer serta flyover/underpass sepanjang 362,71 meter.
Pemerintah juga akan melanjutkan pengembangan dua unit bandara baru, pembangunan tahap I dan II Pelabuhan Patimban, serta penyelesaian 15 bendungan yang masih dalam tahap pembangunan. Infrastruktur energi juga mendapat perhatian melalui proyek pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon–Semarang dan ruas Dumai–Sei Mangkei.
Di sektor irigasi, pemerintah menargetkan pembangunan jaringan baru seluas 4.000 hektare serta rehabilitasi jaringan irigasi di lahan seluas 100 ribu hektare.
Selain infrastruktur jalan dan energi, pemerintah juga menetapkan pembentukan lumbung pangan sebagai program prioritas. Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dialokasikan anggaran Rp11,9 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan jaringan irigasi 104 ribu hektare (Rp9,35 triliun) serta pembangunan 15 bendungan baru (Rp2,64 triliun).
Kementerian Pertanian juga mendapat alokasi besar Rp22,38 triliun untuk mendukung ketahanan pangan. Rencananya, anggaran tersebut akan digunakan untuk cetak sawah baru 250 ribu hektare, optimasi 300 ribu hektare lahan pertanian eksisting, penyediaan 36.958 unit alat dan mesin pertanian pra-panen, serta pengadaan 2.978 unit sarana pascapanen. Selain itu, pemerintah menyiapkan bantuan sarana produksi pertanian sebanyak 250,6 juta kilogram.
“Program Lumbung Pangan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, kesejahteraan petani, sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan,” data dari dokumen RAPBN 2026.