Kemenperin-JICA Jalankan Proyek Digitalisasi IKM Komponen Otomotif

0
199
Kemenperin-JICA Jalankan Proyek Digitalisasi IKM Komponen Otomotif (Foto: Kemenperin)

(Vibizmedia – Nasional) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen meningkatkan daya saing pelaku industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif agar mampu masuk ke rantai pasok industri berskala besar.

Salah satu langkah nyata adalah kerja sama antara Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Kerja sama teknis yang bertajuk “Automotive Industry Development” ini dilaksanakan dalam sebuah proyek implementasi digitalisasi bagi sejumlah IKM komponen otomotif.

Delapan proyek digitalisasi berhasil diimplementasikan pada delapan IKM komponen otomotif (suppliers) dengan menggandeng enam startup teknologi yang berperan sebagai system integrators.

“Kolaborasi ini diharapkan menjadi model keberhasilan yang dapat direplikasi oleh lebih banyak IKM, sehingga mampu memperluas jangkauan ke industri otomotif nasional dan global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Senin (25/8).

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, proyek implementasi tersebut telah berjalan selama tiga bulan sejak 22 April 2025 sampai 31 Juli 2025.

“Upaya implementasi digitalisasi ini sejalan dengan data Asian Development Bank (2022) yang menunjukkan bahwa tingkat adopsi teknologi digital di sektor manufaktur kecil dan menengah di Asia Tenggara masih berada di bawah 30 persen, jauh tertinggal dari perusahaan besar yang telah melampaui 60 persen,” ungkapnya.

Jadi masih terdapat kesenjangan teknologi yang harus diatasi bersama, yang menjadi peluang besar untuk mendorong percepatan transformasi digital IKM.

Dirjen IKMA pun berharap, di masa mendatang kerja sama yang dilakukan tidak hanya berfokus pada sektor industri otomotif, namun juga dengan cakupan komoditas yang lebih luas termasuk tujuh industri prioritas pada implementasi Making Indonesia 4.0.

“Tentunya pada skala IKM, dengan juga turut merambah ke sektor industri makanan dan minuman, tekstil, kimia, furnitur, elektronik, logam, kerajinan, serta komoditi unggulan lainnya karena penerapan digitalisasi dan otomasi di sektor tersebut akan meningkatkan konsistensi kualitas produk, efisiensi proses produksi, dan daya saing di pasar internasional,” jelasnya.

Perlu dilakukan pembinaan untuk scale-up kompetensi startup teknologi yang bertujuan agar pelaku startup tidak lagi dipandang sebagai perusahaan rintisan yang baru mulai, melainkan sebagai startup yang berpengalaman, memiliki usaha yang berkelanjutan dan menggunakan teknologi mutakhir.

“Kami berharap JICA dapat berperan aktif melakukan transfer teknologi di bidang otomasi dan robotik kepada para startup Indonesia, sehingga mereka mampu menciptakan solusi inovatif yang dapat diterapkan tidak hanya di IKM, tetapi juga di industri berskala lebih besar,” ungkapnya.