(Vibizmedia – Jakarta) Target investasi Indonesia tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp1.905,6 triliun. Hingga semester I 2025, realisasi investasi telah mencapai Rp942,9 triliun atau 49,5 persen dari target. Pemerintah optimistis sisa target Rp962,7 triliun dapat tercapai pada paruh kedua tahun ini dengan dukungan masyarakat dan komitmen para investor.
Hal tersebut disampaikan Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Fithra Faisal Hastiadi. Ia menilai peluang pencapaian target terbuka lebar jika Indonesia mampu memaksimalkan komitmen investasi negara mitra. “Jepang, misalnya, mampu merealisasikan 70 persen komitmennya. Contoh ini bisa ditiru untuk kerja sama dengan China yang realisasinya baru sekitar 30 persen,” ujar Fithra, Selasa (26/8/2025).
Mengacu pada data Kementerian Investasi dan Hilirisasi tahun 2024, investasi asing (PMA) masih mendominasi dengan porsi 52,5 persen atau Rp900,2 triliun, sedangkan investasi dalam negeri (PMDN) sebesar 47,5 persen atau Rp814 triliun.
Lima negara penyumbang investasi terbesar adalah Singapura (US$20,1 miliar), Hong Kong (US$8,2 miliar), China (US$8,1 miliar), Malaysia (US$4,2 miliar), dan Amerika Serikat (US$3,7 miliar). Sementara itu, kontribusi sektor hilirisasi pada 2024 mencapai Rp407,8 triliun atau 23,8 persen dari total investasi nasional, meliputi mineral, kehutanan, kelapa sawit dan kertas, migas-petrokimia, hingga baterai kendaraan listrik.
Meski menghadapi tantangan geopolitik dan tekanan ekonomi global, tren investasi semester I 2025 menunjukkan arah positif. Ke depan, peluang masuknya investasi dari Eropa, Timur Tengah, dan Amerika akan dibahas dalam Diskusi Publik Berani Bicara #4 yang digelar pada Rabu (27/8/2025) di Rumah Besar Gatotkaca, Jakarta. Diskusi bertajuk “Akankah Realisasi Investasi 2025 Capai Target?” ini menghadirkan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, perwakilan DPR, serta PCO.
Sebelumnya, dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI pada 15 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa perekonomian nasional tetap tumbuh di atas 5 persen meski dunia diliputi ketidakpastian. Realisasi investasi semester I 2025 yang sudah melampaui target APBN disebut berhasil menyerap tenaga kerja besar-besaran dan menjadi bukti daya tahan ekonomi Indonesia, selama prinsip konstitusi dijalankan secara konsisten.