Industri Manufaktur Indonesia Kembali Ekspansif, PMI Naik ke Level 51,5

0
164
Foto: Kemenperin

(Vibizmedia – Jakarta) Sektor industri pengolahan nonmigas di Indonesia terus menunjukkan pemulihan positif meski masih menghadapi tantangan domestik dan global. Hal ini tercermin dari laporan S&P Global yang mencatat Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2025 sebesar 51,5, naik 2,3 poin dari Juli (49,2), sekaligus mengakhiri lima bulan berturut-turut kontraksi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut lonjakan ini menandakan meningkatnya optimisme pelaku usaha. “Peningkatan PMI didorong pesanan baru, baik domestik maupun ekspor, serta kenaikan aktivitas produksi,” ujarnya di Jakarta, Senin (1/8).

Secara teknis, pesanan baru melonjak dari 48,3 pada Juli menjadi 52,3 pada Agustus, termasuk permintaan ekspor yang naik menjadi 51,2. Aktivitas produksi juga meningkat ke 52,6, diikuti kenaikan penyerapan tenaga kerja (50,4) dan pembelian bahan baku (51,6). Perbaikan juga terlihat pada persediaan bahan baku dan waktu pengiriman pemasok.

Meski demikian, Menperin menekankan pentingnya stabilitas nasional untuk menjaga optimisme industri. “Industri manufaktur melibatkan rantai yang luas, mulai dari investasi, bahan baku, hingga logistik. Gangguan politik atau kerusuhan berpotensi melemahkan kepercayaan pelaku usaha,” tegasnya.

PMI Indonesia bahkan melampaui sejumlah negara besar seperti Prancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Inggris, dan China. Agus menilai capaian ini sebagai sinyal ketahanan industri nasional sekaligus bukti peran manufaktur sebagai motor ekonomi.

Sejalan dengan PMI, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Agustus 2025 juga meningkat menjadi 53,55 dari 52,89 pada Juli. Indeks pesanan naik 2,98 poin ke 57,38, sementara persediaan produk tumbuh 2,05 poin ke 57,04.

Agus menegaskan Kemenperin siap mempercepat hilirisasi, transformasi industri 4.0, pengembangan industri hijau, dan penguatan ekosistem IKM sesuai arahan Presiden Prabowo. “Dengan inovasi, teknologi, dan kolaborasi pemerintah bersama dunia usaha, Indonesia siap menjadi kekuatan industri yang disegani di tingkat global,” pungkasnya.