(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo terus memaksimalkan penanganan darurat banjir bandang yang melanda Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Memasuki hari ketiga pascakejadian, upaya pencarian terhadap lima warga yang masih hilang masih berlangsung. Tim SAR gabungan menghadapi tantangan besar berupa cuaca yang tidak menentu dan tumpukan material banjir yang menyulitkan akses pencarian.
Selain operasi SAR, fokus lain pemerintah adalah pemenuhan kebutuhan dasar penyintas. Sebanyak 18 desa di Kecamatan Mauponggo hingga kini masih terisolasi akibat akses jalan yang terputus, serta terganggunya jaringan listrik dan komunikasi. Proses pembersihan akses jalan tengah dilakukan, namun kondisi medan membuat pekerjaan berjalan lambat.
BNPB memastikan distribusi bantuan logistik akan diprioritaskan. BPBD Provinsi NTT menyiapkan penyaluran melalui jalur laut mulai Kamis (11/9). Bantuan tersebut mencakup 100 lembar selimut, 100 unit matras, 75 paket hygiene kit, 50 paket peralatan masak, dan 25 kasur lipat. Kebutuhan tambahan berupa makanan siap saji juga direkomendasikan untuk mendukung para penyintas.
Sementara itu, status tanggap darurat masih menunggu penetapan. Bupati Nagekeo saat ini berada di Kupang untuk rapat koordinasi bersama Gubernur NTT guna menentukan langkah-langkah lanjutan. Setelah status tanggap darurat resmi berlaku, BNPB akan mengirimkan personel pendamping serta dukungan tambahan untuk mempercepat penanganan.
Kecamatan Mauponggo menjadi pusat pengungsian utama. Hingga Rabu siang, sedikitnya 30 warga telah ditampung di pos pengungsian yang didirikan BPBD Kabupaten Nagekeo. Kebutuhan mendesak yang masih diperlukan mencakup tenda, bahan makanan, pakaian, kebutuhan bayi, serta opsi pengiriman bantuan melalui udara ke desa-desa terisolir.









