Menkeu Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke Perbankan untuk Hidupkan Kredit dan Ekonomi

0
124
Menteri Keuangan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. FOTO: KEMENKEU

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan rencana pemindahan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke sistem perbankan. Langkah ini ditujukan untuk menggerakkan kembali penyaluran kredit dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang dinilai sedang melambat.

Purbaya menjelaskan, dana tersebut akan ditempatkan di rekening pemerintah pada sejumlah bank. Dengan adanya biaya (cost) dari penempatan dana, ia meyakini perbankan akan terdorong untuk menyalurkan kredit dan mencari imbal hasil yang lebih tinggi.

“Saya lihat Kemenkeu bisa berperan dengan memindahkan sebagian uang yang selama ini ada di bank sentral. Ada Rp 430 triliun, saya pindahkan ke sistem perbankan Rp 200 triliun. Kita akan sebarkan supaya uangnya bisa tumbuh dan ekonominya bisa jalan lagi,” ujar Purbaya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/9).

Ia menambahkan, rencana tersebut sudah dibicarakan dengan Presiden Prabowo Subianto serta dikoordinasikan bersama BI. Menkeu meminta agar dana yang masuk ke sistem perbankan tidak langsung diserap oleh bank sentral, melainkan dimanfaatkan untuk memperkuat likuiditas dan mendukung penyaluran kredit.

“Kalau itu masuk ke sistem, saya sudah minta ke bank sentral jangan diserap uangnya. Biar saja kami dari sisi fiskal yang menjalankan, mereka mendukung dari sisi moneter. Artinya ekonomi bisa hidup lagi,” jelasnya.

Menurut Purbaya, kondisi sistem keuangan nasional saat ini dalam keadaan “kering”, yang berimbas pada seretnya perputaran uang di masyarakat. Hal itu dinilai sebagai salah satu faktor melambatnya pertumbuhan ekonomi.

“Jadi saya memaksa market mechanism berjalan dengan memberi senjata ke perbankan. Mereka harus berpikir lebih keras untuk menyalurkan kredit demi mendapatkan return yang tinggi,” tegasnya.

Ia menegaskan langkah ini merupakan percobaan pertama, yang nantinya akan dievaluasi dampaknya terhadap sistem keuangan. Jika efektif, kebijakan ini akan berlanjut dan disinergikan lebih erat dengan BI.