Pemerintah Dorong Swasembada Pangan Lewat Modernisasi Pertanian dan Dukungan Kredit untuk Petani Tebu

0
206
Foto: Kementerian Koordinator bidang Perekonomian

(Vibizmedia – Jakarta) Pemerintah terus memperkuat komitmen mewujudkan swasembada pangan dengan mendorong modernisasi alat pertanian serta menghadirkan kebijakan pendukung bagi petani, khususnya tebu rakyat. Dukungan tersebut dituangkan melalui dua regulasi baru, yakni Permenko Perekonomian Nomor 6 Tahun 2025 tentang Kredit Usaha Alsintan untuk meningkatkan produktivitas petani, serta Permenko Perekonomian Nomor 12 Tahun 2025 mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus tebu sebagai bagian dari program swasembada gula nasional.

Sosialisasi kedua program ini dilakukan Kementerian Pertanian di Malang, Jawa Timur, Rabu (27/8). Acara tersebut menjadi forum koordinasi lintas pemangku kepentingan guna memastikan implementasi program berjalan efektif. Selain menjelaskan mekanisme kredit, dibahas pula skema subsidi bunga/marjin, syarat penerima, hingga pendampingan untuk kelompok tani dan UMKM.

“Kredit Usaha Alsintan dirancang agar petani dapat memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan hasil meski lahan terbatas. Sementara KUR Tebu Rakyat menjadi instrumen penting untuk mendukung swasembada pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan.

Ia menambahkan, pemerintah juga memberikan sejumlah relaksasi pada KUR sektor perkebunan tebu melalui Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM. Relaksasi tersebut mencakup ketentuan agunan tambahan, akses bagi penerima yang belum pernah mendapatkan pembiayaan komersial, suku bunga/marjin berjenjang, pembatasan akses berulang, serta jangka waktu minimal usaha produktif.

“Kebijakan ini diharapkan meningkatkan penyerapan KUR tebu dengan tetap menjunjung prinsip kehati-hatian. Di sisi lain, Kredit Alsintan mendorong pemanfaatan teknologi agar produktivitas naik walau lahan terbatas. Kedua program ini adalah instrumen penting untuk memastikan ketahanan pangan nasional di tengah ketidakpastian global,” imbuh Ferry.

Acara sosialisasi di Malang juga melibatkan perwakilan perbankan, penyedia alsintan, kelompok tani, dan pelaku UMKM. Selain memperkuat koordinasi, kegiatan ini menjadi langkah nyata mendorong petani beralih ke teknologi modern sehingga pertanian Indonesia bisa tumbuh lebih maju, mandiri, dan berdaya saing, sekaligus menjadi pilar utama ketahanan pangan nasional.