Banjir Landa Tiga Provinsi, BNPB Imbau Warga Tingkatkan Kesiapsiagaan

0
212
Banjir
Wilayah terdampak banjir di Desa Tosale, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Minggu (14/9). FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kejadian banjir yang melanda beberapa daerah di Indonesia pada Minggu (14/9) hingga Senin (15/9) pagi. Bencana hidrometeorologi ini terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan faktor pasang surut air laut di beberapa wilayah.

Di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, banjir terjadi di Desa Tosale, Kecamatan Banawa Selatan, pada Minggu sore pukul 16.47 WITA. Sedikitnya 85 kepala keluarga terdampak, dengan kerusakan meliputi 85 rumah, tiga fasilitas pendidikan, dua jembatan, serta jalan amblas sepanjang 15 meter. Meski tidak ada korban jiwa, aktivitas warga terganggu. BPBD Donggala bersama aparat kecamatan dan desa terus melakukan asesmen dan penanganan darurat di lokasi.

Sementara itu, di Kota Pekanbaru, Riau, banjir terjadi pada Minggu malam pukul 22.18 WIB akibat meluapnya debit Sungai Siak yang dipengaruhi pasang surut air laut. BNPB mencatat 60 jiwa terdampak dan 15 unit rumah terendam di Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya. BPBD setempat segera melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan lintas instansi untuk mempercepat penanganan darurat.

Bencana serupa juga melanda Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Minggu malam pukul 18.20 WIT. Hujan deras berkepanjangan menyebabkan banjir di tujuh distrik, yakni Aimas, Mariat, Mayamuk, Salawati, Maudus, Sayosa Timur, dan Sunook. Data awal menunjukkan 300 kepala keluarga dan 300 rumah terdampak. BPBD Sorong melakukan kaji cepat serta berkoordinasi dengan instansi terkait guna membantu warga yang terdampak.

BNPB mengingatkan masyarakat di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, longsor, dan angin kencang yang dapat dipicu oleh cuaca ekstrem. Warga juga diminta untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca dari instansi resmi, memperkuat kesiapsiagaan di tingkat keluarga maupun komunitas, serta segera melapor kepada aparat desa atau BPBD setempat jika terjadi kondisi darurat.